ANGKASAREVIEW.COM – Julukan resmi tim aerobatik Black Eagles (Elang Hitam) milik Angkatan Udara Korea Selatan mulai digunakan pada tahun 1967, menggantikan nama sebelumnya Blue Sabre (Pedang Biru). Tim menggunakan tujuh pesawat jet tempur baru F-5A Freedom Fighter menggantikan enam F-86 Sabre.
Setelah satu dekade lebih, pada 1978 tim ini dibekukan karena pesawat digunakan untuk meningkatkan kesiagaan pertahanan negara.
Baru tanggal 12 Desember 1994, tim Black Eagles Aerobatic Team (BEAT) kembali dibangkitkan dari tidurnya yang diwakili oleh Skadron Tempur 238 dari Wing Tempur 8 menggunakan enam jet serang Cessna A-37B Dragonfly.
Selanjutnya, 1 April 1999, tim ini dilepas dari Skadron Tempur 238 dan berdiri independen menjadi Skadron Aerobatik 239. Setelah pertunjukan terakhirnya di ajang Seoul Airshow 2007, tim Black Eagles kembali dibekukan sembari menunggu hadirnya jet baru KAI T-50B.
Black Eagles Dengan sudah tersedianya jet latih T-50B, tim Black Eagles pun diaktifkan lagi pada Agustus 2009. Tim diperkuat oleh delapan pesawat plus dua pesawat cadangan. Debut di hadapan publik dilaksanakan pada 23 September 2009 bertepatan dengan peringatan hari ulang tahun AU Korea Selatan (ROKAF) ke-60.
Kemudian pada 1 April 2013, tim ini diberi wewenang untuk memperluas ke tingkat kelompok independen dengan dibentuknya Grup Demonstrasi Udara 53 di bawah kendali langsung Markas Besar ROKAF. Tim pun tak lagi berada di bawah naungan Wing Tempur 8 meski basisnya tetap berada di lanud Wonju.
Selama diperkuat dengan jet latih T-50B, Black Eagles sudah kehilangan dua pesawat dan satu pilotnya. Kejadian pertama tanggal 15 November 2012, pesawat yang sedang terbang dalam operasi pemeliharaan rutin jatuh hingga menewaskan pilotnya di lereng Gunung Hoengsong (90 km timur Seoul).
Kemudian pada 6 Februari 2018, sebuah T-50B terbalik akibat bannya meletus saat lepas landas untuk demo di hari pertama Singapore Airshow 2018. Pilot selamat dalam peristiwa tersebut. RANGGA BASWARA