ANGKASAREVIEW.COM – Sesuai dengan jadwal, awal Februari lalu perusahaan Liebherr-Werk Ehingen GmbH mulai mengirimkan unit pertama dari 71 kendaraan pengerek/derek (crane) pemulihan (recovery) kepada Bundeswehr (Angkatan Darat Jerman). Penyerahan crane terakhir akan dituntaskan pada 2021 mendatang.
Sobat AR, berdasar siaran pers Rheinmetall AG, kontrak pengadaan kendaraan ini telah ditandatangani pada 27 Juni 2017. Penandatanganan dilakukan oleh Kantor Federal untuk Peralatan Bundeswehr, Teknologi Informasi & Dukungan dalam Layanan (BAAINBw) senilai 150 juta euro.
Tautan: AD Jerman Pesan 71 Kendaraan Khusus Penderek Lapis Baja Kelas Berat
Dari 77 mobil pengerek versi militer tersebut, 33 di antaranya adalah G-LTM, versi berkulit lapis baja. Sedangkan 38 lainya adalah versi G-BKF. Sepintas keduanya berpenampilan sama, yang membedakan adalah lapisan naja dan daya angkat muatannya.
Tautan lain: AMZ Tur VI, Sang Banteng Baja Asal Polandia
Crane versi G-LTM memiliki lengan lebih panjang yang menjulur hingga 35,7 m dan mampu mengangkat beban hingga 36,6 ton. Sedangkan versi G-BKF memiliki lengan teleskopik mencapai 20,9 m dan mampu menangani beban 22,8 ton.
Tautan lain: Pertama di Dunia, Bandara Moskow Gunakan Kendaraan Derek Pesawat Lapis Baja BREM-1
Sobat AR, khusus versi G-LTM, Liebherr mempercayakan pembuatan kabin lapis bajanya pada perusahaan Rheinmetall Defence. Baik kabin pengemudi maupun kabin operator crane sanggup menahan tumbukan peluru senapan serbu dan tahan terhadap ledakan ranjau atau bahan peledak improvisasi (IED).
Tautan lain: Porcupine, Monster Landak Bersenjata Howitzer 155 mm
Dalam sebuah pertempuran, kendaraan yang mogok atau rusak terkena ranjau akan diderek pulang secepat mungkin kembali ke markas terdekat.
Rangga Baswara Sawiyya
editor: ron