Mengenal Arwana 4X4, Rantis yang Menjadi Sasaran Tembak Tank Harimau Pindad

ArwanaRangga Baswara Sawiyya

ANGKASAREVIEW.COM – Tak hanya memenuhi kebutuhan alutsista berupa kendaraan tempur (ranpur) dan kendaraan taktis (rantis) untuk TNI, Divisi Kendaraan Khusus PT Pindad (Persero) juga menyuplai kebutuhan untuk Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).

Bahkan, produk pertama Divisi Ransus Pindad berupa kendaraan Water Cannon M1W-40 dibuat untuk Satuan Sabhara Polri di tahun 1997. Sobat AR, selain menawarkan kendaraan khusus (ransus) M1W-40, tahun 2009 Divisi Ransus Pindad mulai menawarkan kendaraan lapis baja angkut pasukan (APC) berupa panser APS-3 Bhayangkara 4X4 untuk Sabhara Polri.

Selanjutnya di tahun 2010, Divisi Ransus Pindad kembali melansir rantis APC yang dinamai Arwana 4X4, kali ini ditawarkan untuk Korps Brimob Polri. Desainnya terinspirasi dari rantis Barracuda buatan Doosan DST (kini Hanwha Defense Systems) yang juga digunakan Satuan Brimob Polri sejak 2004.

Kapasitas muat awak rantis Arwana adalah untuk 10 prajurit atau lebih sedikit dibanding Barracuda yang bisa menampung 12 awak. Untuk spesifikasinya, Arwana memiliki dimensi panjang 6,2 m, lebar 2,3 m, tinggi 2,7 m, dan berat 10 ton.

Kendaraan berpenggerak 4X4 ini ditenagai mesin diesel turbo berdaya 130 ps dan menggunakan transmisi manual 8 maju dan 1 mundur. Kecepatan maksimumnya mencapai 90 km/jam. Dengan tangki bahan bakar penuh 190 liter solar, jangkauan operasinya sejauh 450 km.

Arwana memiliki ground clearance setinggi 40 cm, dapat melewati halangan setinggi 40 cm, dan melintasi parit sedalam 1 meter. Arwana sanggup berjalan pada sudut kemiringan jalan 30 derajat dan tanjakan terjal hingga 60 derajat. Radius putarnya sekitar 10 meter.

Tingkat proteksi balistik Arwana berada pada level 1 STANAG 4569 yang artinya dapat mengatasi tumbukan peluru senapan kaliber 5,56 mm atau 7,62 mm. Arwana juga telah mengadopsi ban jenis run flat berukuran 365/85R20 yang masih bisa berlari meski ditembus peluru.

ArwanaRangga Baswara Sawiyya

Persenjataan bela diri yang dibawa Arwana adalah senapan mesin kaliber 5,56 mm atau 7,62 mm. Keduanya dipasang pada dudukan senjata di atas atap. Tersedia sembilan lubang tembak dari dalam kabin, sebuah di antaranya berada di pintu rampa belakang.

Perlengkapan lain yang terpasang pada Arwana di antaranya adalah pelontar granat asap kaliber 66 mm sebanyak enam tabung. Lalu lampu strobo rotary (putar), lampu sorot, sirinedan peralatan untuk memantau situasi di luar berupa kamera CCTV dan alat perekam. Radio VHF/UHF serta perangkat GPS juga dibawanya.

Untuk akses keluar masuk awak, tersedia dua pintu kecil di sisi kabin depan serta pintu geser di tengah bodi bagian kiri dan kanan. Di buritan tersedia pintu rampa (membuka ke bawah) yang dilengkapi tiga anak tangga. Kemudian di atap depan tersedia tiga pintu palka, sebuah di antaranya untuk operator senjata.

Rantis Arwana mulai dipertunjukkan Pindad untuk umum pertama kali di gelaran Indo Defence 2010 di Kemayoran, Jakarta.

ArwanaRangga Baswara Sawiyya

Dalam perjalan hidupnya, rantis Arwana memang tak pernah diakuisisi oleh Satuan Brimob Polri. Brimob lebih memilih rantis Komodo versi APC tahun 2012 yang juga buatan Pindad.

Selanjutnya pada Oktober 2015, Korps Pasukan Khas TNI AU menjajaki untuk menggunakan Arwana sebagai wahana untuk membantu pertahanan Pangkalan TNI AU (lanud) sekaligus guna memobilisasi awak prajurit. Kala itu direncanakan sebanyak 119 unit Arwana akan mengisi sembilan batalion Paskhas. Sayangnya, pengadaan ini tak jadi terealisasi.

Sobat AR, nasib Arwana memang tak seberuntung ranpur dan rantis buatan Pindad lainnya. Belakangan satu-satunya purwarupa Arwana bahkan dijadikan sasaran uji tembak bagi Tank Medium Harimau buatan Pindad/FNSS pada Agustus 2018.

Munisi APFSDS (armor piercing fin stabilised discarding sabot) yang keluar dari moncong kanon Harimau berhasil mengoyak tubuh Arwana hingga tembus berlubang yang sekaligus mengakhiri hidupnya.

Rangga Baswara Sawiyya

 

editor: ron

2 Replies to “Mengenal Arwana 4X4, Rantis yang Menjadi Sasaran Tembak Tank Harimau Pindad”

  1. Orang kita memang lebih suka beli barang impor ketimbang buatan sendiri, walaupun harganya jauh lbh mahal.
    ini salah satu penyebab industri dalam negeri sulit berkembang, rancangan mereka hanya sebatas di pameran, setelah itu masuk gudang krn ga ada tawaran, jd besi tua atau lbh tragis lagi, jadi target latihan menembak.
    Oh, nasibmu Arwana…

  2. Arwana dpt dijadikan pembantu rantis barracuda dalam menghalau ato mengendalikan massa ato dalmas sekaligus angkut pasukan primer bila terjadi huru hara pasti kedua duanya dapat bersatu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *