Punya Banyak Senjata Nuklir Mobil, Daya Gempur Rusia Lebih Unggul Dibanding AS

ANGKASAREVIEW.COM – Jika diamati ada perbedaan dalam soal senjata nuklir yang dimiliki oleh Amerika Serikat (AS) dan Rusia. Dua negara adidaya yang pernah berlomba untuk memiliki senjata nuklir itu sama-sama mempunyai senjata nuklir yang bisa diluncurkan dari silo-silo bawah tanah, pesawat pembom, kapal perang permukaan, maupun kapal selam.

Akan tetapi, jika dibandingkan dengan AS, arsenal nuklir yang dimiliki Rusia jauh lebih mobil dan fleksibel karena bisa diangkut menggunakan truk khusus khusus seperti halnya rudal nuklir balistik antarbenua RS-24 Yars. Rudal nuklir yang bisa menjangkau daratan AS dalam waktu sekira setengah jam itu menjadi senjata maut yang  menakutkan AS karena bisa diluncurkan dari tempat mana saja di Rusia.

Sistem pengangkutan sekaligus peluncuran rudal nuklir menggunakan kendaraan khusus kemudian juga ditiru oleh China dan Korut. Dua negara itu sudah terbukti beberapa kali sukses meluncurkan rudal balistiknya menggunakan kendaraan khusus sehingga membuat AS makin senewen. Apalagi China dan Korut juga sama-sama menargetkan AS sebagai sasaran gempuran rudal-rudal nuklirnya.

Dengan senjata nuklir bersifat mobil itu, daya gempur Rusia terhadap AS memang jauh lebih unggul jika dibandingkan kebanyakan rudal-rudal nuklir milik AS yang bersifat statis karena hanya tersimpan di silo-silo.

Misalnya saja, demi menyerang Rusia menggunakan pesawat pembom dan kapal perang bersenjata nuklir, AS akan mengalami kesulitan. Pasalnya, Rusia juga memiliki jet-jet tempur serta kapal perang yang siap melancarkan pencegatan sekaligus melakukan serangan balik.

Senjata NuklirSputnik

Di tengah perkembangan nuklir AS yang terkesan pasif karena masih terikat dengan perjanjian pembatasan nuklir dengan Rusia, Intermediate Range Nuclear Forces Treaty (INF) sejak 1987, Rusia di luar dugaan terus mengembangkan produksi rudal nuklirnya. Salah satu rudal nuklir Rusia terbaru yang berhasil diproduksi adalah , RS-28 Sarmat.

Sebagai rudal balistik yang bisa membawa 10 hulu ledak nuklir sekaligus, RS-28 Sarmat menjadi senjata maut yang paling menakutkan AS karena sulit ditangkis menggunakan senjata antirudal. Dalam operasionalnya, mobilitas RS-28 Sarmat juga sangat fleksibel karena bisa dibawa menggunakan truk pengangkut khusus.

Senjata NuklirYoutube

Keberhasilan Rusia memproduksi RS-28 Sarmat yang oleh Presiden Vladimir Putin dikatakan sebagai senjata penyerang adidaya, cukup membuat Presiden Donald Trump berang. Apalagi secara teknologi persenjataan nuklir, militer AS tampak ketinggalan jauh dengan Rusia.

Oleh karena itu, demi menyaingi program nuklir Rusia, AS pun memutuskan keluar dari INF untuk kemudian secepatnya memproduksi rudal nuklir lagi. Dengan demikian lomba senjata nuklir yang telah sekian lama berhenti itu tak mustahul akan berkobar  lagi.

A Winardi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *