Tak Bisa ke Lain Hati, US Army Tidak Punya Rencana Ganti AH-64 Apache

ah-64eBoeing

ANGKASAREVIEW.COM – Sudah kesengsem dan jatuh hati, Angkatan Darat Amerika Serikat (AD AS – US Army) tidak punya rencana untuk mengganti armada helikopter serang AH-64 Apache dari jajaran dinasnya. Bahkan, AD AS akan menambah usia pakai Apache hingga tiga puluh tahun ke depan.

Komandan Pusat Keunggulan Penerbangan AD AS Mayor Jenderal William Gayler sebagaimana dikutip military.com menyatakan, AH-64 Apache merupakan helikopter yang mengagumkan dan oleh karenanya AD AS masih akan menggunakannya hingga tahun 2040-an.

“Right now, it’s an incredibly capable aircraft that we know we are going to be flying well into the 40s,” ujarnya dalam gelaran Association of the United States Army’s Aviation Hot Topic di Fort Rucker, Alabama, Rabu (5/6/2018).

Gayler beralasan, AH-64 merupakan helikopter yang tangguh dan karena itu belum saatnya heli ini diganti. Bahkan, AD AS pun telah menambah armada Apache varian termutakhir.

“US Army baru-baru ini juga membeli versi termutakhir Apache, yaitu AH-64E (AH-64D Block III) Apache Guardian,” tandasnya.

Untuk diketahui Sobat AR, AH-64 Apache merupakan helikopter serang multiguna yang digunakan AD AS sejak 1986. Prototipenya sendiri mulai dirancang tahun 1970-an dan melakukan penerbangan perdana pada 30 September 1975.

Selain Amerika Serikat, sejumlah negara turut menggunakan AH-64 yang hingga kini telah diproduksi lebih 2.000 unit ini. Di antara negara pengguna adalah Mesir, Yunani, India, Israel, Jepang, Korea Selatan, Kuwait, Belanda, Qatar, Arab Saudi, Singapura, Uni Emirat Arab, Inggris, dan juga Indonesia yang membeli 8 AH-64E dan telah menerima seluruh unit yang dipesan.

Produksi pertama AH-64 dilaksanakan oleh Hughes Helicopters (1975-1984), kemudian dilanjutkan oleh McDonnell Douglas (1984-1997), dan dilanjutkan lagi oleh Boeing sejak 1997.

Data hingga Januari 2018 menyebut, AH-64 Apache secara akumulasi telah membukukan 4,3 juta jam terbang. Sebanyak 1,2 juta jam terbang di antaranya dilakoni di medan pertempuran.

Roni Sontani

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *