Terhadang Thunderstorm, NC212i Pesanan Filipina Sempat Tertahan di Puerto Princesa Sebelum Sampai di Clark Air Base

nc212iFacebook/Esther G Saleh

ANGKASAREVIEW.COM – Seperti kita ketahui, dua unit pesawat NC212i pesanan Kementerian Pertahanan Filipina telah sampai ke tangan Angkatan Udara (AU) mereka hari ini (Selasa, 26/6/2018). Nah, ada kisah yang perlu anda simak dibalik misi ferry flight kedua pesawat tersebut. Seperti apa kisahnya?

PT Dirgantara Indonesia (PTDI) berhasil melakukan ferry flight dua unit pesawat NC212i dengan kode registrasi AX-2119 dan AX-2120 untuk AU Filipina dari Bandara Internasional Husein Sastranegara, Bandung, Indonesia menuju Clark Air Base, Mabalacat City, Pampanga, Filipina pada 8 Juni lalu.

Pimpinan misi ferry flight, Capt. Esther Gayatri Saleh yang merupakan Chief Test Pilot PTDI menjadi Pilot in Command (PIC) penerbangan pesawat beregistrasi AX-2119. Ia ditemani Ervan Gustanto sebagai First Officer (FO) dan Ir. Nurcholis sebagai Flight Test Engineer (FTE).

Sementara pesawat dengan registrasi AX-2120, penerbangannya dipimpin Capt. Adi Budi Atmoko yang didampingi Capt. Zulda Hendra sebagai First Officer (FO) serta Ir. Mula F Butar Butar sebagai Flight Test Engineer (FTE).

Rute penerbangan yang dilalui kedua pesawat yakni, Husein Sastranegara, Bandung – Syamsudinnoor, Banjarmasin – Juwata, Tarakan – Puerto Princessa, Filipina – Clark Air Base, Mabalacat City, Pampanga, Filipina.

Baca Juga:

Disaksikan Ryamizard, Dua Unit NC212i dari PTDI Diserahterimakan ke AU Filipina

Ini Dia, Penampakan C295 Berseragam Polisi Udara

Kedua pesawat tiba di DAP, 420th Supply Wing, PAF, Clark Air Force Base (Air Force City), Pampanga, Filipina pada 14 Juni. Semula direncanakan pesawat akan tiba di Filipina pada tanggal 10 Juni. Keterlambatan ini terjadi lantaran pesawat sempat tertahan di Puerto Princesa karena terkendala masalah cuaca (terhadang badai).

Kemudian pada tanggal 19 Juni 2018 dilakukan Flight Acceptance Test dengan subject test yang sudah disepakati bersama, salah satunya adalah one engine in operative dan air start performance.

Flight Acceptance Test ini dipimpin Capt. Esther. Pesawat NC212i dengan kode registrasi AX-2119 terbang selama 1 jam 55 menit, sedangkan pesawat NC212i kode registrasi AX-2120 terbang selama 1 jam 15 menit.

Flight Acceptance Test tersebut kemudian diterima oleh dua pilot AU Filipina, Major Ronald dan Major Amora.

PTDI meraih kontrak pengadaan dua NC212i ini pada akhir 2013, kemudian ditindaklanjuti dengan penandatanganan kontrak senilai 18 juta dolar AS pada 2014.

(ERY)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *