Antisipasi Serangan China, AS Kembangkan Rudal Udara ke Udara Jarak Jauh AIM-260

AIM-120 AMRAAMUSAF

AIRSPACE REVIEW (AngkasaReview.com) – Angkatan Udara dan Angkatan Laut Amerika Serikat (USAF dan USN) diam-diam sedang mengembangkan rudal udara ke udara jarak jauh dengan kode AIM-260 atau dikenal juga sebagai Joint Air Tactical Missile (JATM).

Rudal ini dipersiapkan guna menggantikan peran AIM-120 AMRAAM.

Hal ini memang baru diumumkan sekarang. Namun sesungguhnya proyek tersebut telah berjalan selama dua tahun.

Dikutip dari Air Force Magazine (20/6), baik USAF maupun US Navy khawatir perkembangan rudal udara ke udara jarak jauh yang dikembangkan China akan membuat pesawat-pesawat tempur mereka tak berkutik saat bertarung di udara.

USAF USAF

Program Executive Officer JATM, Brigjen Anthony Genatempo dari USAF menyatakan, AIM-260 memiliki jarak jangkau lebih jauh dari AIM-120 AMRAAM.

Secara terbuka ia menjelaskan, kehadiran rudal udara ke udara PL-15 milik China pada 2016 menjadi faktor pendorong tercetusnya proyek bersama JATM oleh USAF dan USN.

Tahun lalu dalam pameran Airshow China di Zhuhai, Angkatan Udara China (PLAAF) sudah bisa memperlihatkan kegagahan J-20 yang memperlihatkan rak senjatanya secara terbuka di mana di situ terdapat empat PL-15.

Chinese source

Rencananya, pembuatan JATM akan dikerjakan oleh Lockheed martin. Namun demikian, Genatempo belum mau menjelaskan secara detail spesifikasi dari AIM-260.

Tidak dijelaskan juga apakah rudal ini akan menggunakan mesin ramjet sebagaimana digunakan pada rudal udara ke udara jarak jauh buatan Eropa, MBDA Meteor.

Direncanakan, F-22 akan menjadi pesawat pertama yang dilengkapi AIM-260. Selanjutnya adalah F/A-18E/F Super Hornet dan F-35 Lightning II.

Roni Sontani

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *