Kurang Menggema, Raungan Jet Tempur Hilang Pamor di Paris Air Show 2019

Su-35SSputniknews

AIRSPACE REVIEW (AngkasaReview.com) – Penyelenggaraan Paris Air Show (PAS) 2019 sudah memasuki hari yang ketiga sejak dibuka oleh Presiden Perancis Emmanuel Macron pada Senin, 17 Juni.

Di tengah gegap gempita dimunculkannya dua mock-up jet siluman dari Turki dan kolaborasi Perancis – Jerman – Spanyol, pengunjung kurang terpuaskan dengan atraksi jet tempur di udara.

PAS yang ke-53 kali tahun ini memang tidak menampilkan banyak jet tempur dalam pertunjukan terbang (flying display). Entah kurang peminat atau apa. Tercatat dari kelompok jet tempur hanya ada Rafale (Angkatan Udara Perancis) dan JF-17 Thunder (AU Pakistan) dalam pertunjukan di saat trade days.

Penampilan jet tempur di udara akan berambah pada saat public days (21-23 Juni) dengan hadirnya F-16 (AU Belgia).

Media Pakistan, The News, menulis laporan mengenai penampilan impresif jet tempur JF-17 kebanggaan mereka di hari pembukaan PAS 2019.

Selebihnya, penampilan Rafale dari tuan rumah, tampak monoton dengan aksi climb, loop, dives yang sering diperlihatkan pada penyelenggaraan PAS tahun-tahun sebelumnya bahkan juga dalam pameran kedirgantaraan di tempat lain.

Jet tempur Eurofighter Typhoon yang jadi salah satu andalan Inggris dan Jerman, juga tidak tercatat dalam pertunjukan terbang dan bahkan tidak ada sama sekali di deretan pameran statik.

Muncul dugaan, Eurofighter kurang bersemangat menggeber peluang penjualan jet tempurnya ini di ajang PAS. Peluang di depan mata bagi Typhoon sebenarnya adalah ada untuk kebutuhan AU Swiss dan AU Jerman.

Di Bulgaria, peluang Typhoon sudah tertutup ketika Sofia (berkemungkinan besar) lebih memilih F-16V yang ditawarkan Amerika Serikat (AS).

Kurang semangatnya Eurofighter di ajang ini, juga terasa dari tidak adanya rilis-rilis yang disampaikan kepada media terkait Typhoon.

Typhoon
BAE Systems BAE Systems
Gripen C
Chris Lofting Chris Lofting

Demikian juga dengan Gripen E dari Saab yang tidak hadir baik secara statik maupun dinamik di PAS 2019. Saab tampaknya juga kurang bersemangat berpromosi di Paris. Terlebih pihaknya sudah kehilangan kesempatan untuk mengisi kebutuhan jet tempur Swiss karena Bern hanya akan mengevaluasi jet tempur yang tahun ini sudah operasional.

Adapun F-35 Lightning II yang selalu naik daun dengan beragam pemberitaannya, kali ini juga hanya hadir dalam pameran statik saja.

Lockheed Martin tengah menunggu keputusan Washington terkait dilanjutkan atau tidaknya program pesawat siluman ini dengan salah satu mitra pentingya, yaitu Turki.

Departemen Pertahanan AS sebenarnya membawa F-15E Strike Eagle ke ajang PAS 2019. Namun lagi-lagi, hanya dipajang statik saja.

Mundurnya jet-jet tempur Rusia dari ajang PAS sejak 2015, menyebabkan kelesuan tersendiri bagi pameran kedirgantaraan dua tahunan yang awalnya mendapat cap sebagai yang terbesar di dunia ini.

Tahun 2013, Rusia terakhir menampilkan jet tempurnya di melalui debut Su-35S di Paris Air Show dan sangat menyedot perhatian pengunjung.

Sukhoi Reddit
Su-57
Istimewa

Paris Air Show dalam sejarah terdahulu sering dijadikan ajang bagi diperkenalkannya penempur-penempur andalan Rusia. Sama ketika Su-27 pertama kali tampil dalam pameran PAS 1989 dengan manuver Pagutan Kobra di udaranya.

Su-57 sebelum ini disebut-sebut akan tampil perdana di PAS 2019. Namun berita itu terbukti hanya gimik.

Su-57 lebih memilih tampil di negerinya sendiri dalam ajang MAKS 2019 pada akhir Agustus nanti dan di Dubai Airshow pada November 2019.

Roni Sontani

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *