Si Bandel A-10 Warthog Tunjukkan Kemampuan Beroperasi di Landasan Tak Beraspal

A-10 Warthog

AIRSPACE REVIEW (angkasareview.com) – Si bandel jet pelahap tank A-10 Warthog atau Thunderbolt II menunjukkan kemampuannya dengan beraksi mendarat dan lepas landasan dari landasan tak beraspal (unpaved landing strip) dalam pelaksanaan latihan di Pusat Latihan Nasional pada 5 Juni lalu.

Berdasar siaran pers U.S Air National Guard seperti dilansir Defence Blog, para penerbang A-10 dari Wing Tempur ke-124 di luar wilayah Boise, Idaho melaksanakan aksinya menggunakan dua unit A-10. Satuan ini melaksanakan misi rotasi mendukung Tim Tempur Brigade Kavaleri ke-116 Idaho Army National Guard.

Latihan dilaksanakan selama 29 hari melibatkan 4.000 personel dari 13 negara bagian. Dalam latihan ini disimulasikan model pertempuran modern guna melatih kesiapan para personel militer AS dalam operasi global.

Jet A-10 memiliki keunggulan mampu bermanuver dalam kecepatan rendah serta ketinggian yang rendah pula. Tank Buster atau “Tank Killer” ini dikenal sebagai platform wahana udara peluncur persenjataan yang akurat. Kelebihan tersebut didukung oleh radius tempurnya luas disertai kemampuan lepas landas dan mendarat dalam jarak pendek di landasan sederhana.

USAF Master Sgt. Joshua Allmaras

Pesawat kursi tunggal ini juga dapat dioperasikan untuk melaksanakan misi pada malam hari di mana pilot menggunakan sistem penglihatan malam (NVG).

A-10 Thunderbolt II dibuat oleh pabrik Fairchild Republik dan mulai digunakan oleh Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) sejak tahun 1976. Nama Thunderbolt II diambil dari pembom tempur semasa Perang Dunia II, yaitu Republic F-47 Thunderbolt.

Fungsi utama A-10 adalah sebagai pesawat dukungan udara dekat (CAS) bagi pasukan darat. Pesawat khususnya digunakan sebagai wahana penghancur tank dan kendaraan lapis baja lainnya.

Misi sekunder yang dapat dilakukan Thunderbolt II adalah untuk kendali udara depan (FAC). Yaitu sebagai pesawat pemandu bagi pesawat pembom/penyerang lain yang akan menghancurkan pesawat-pesawat tempur musuh yang masih berada di landasan. Peran ini dijalani secara khusus oleh varian OA-10.

Master Sgt. Joshua Allmaras

Pengalaman tempur telah dijalani A-10 mulai dari Perang Teluk (Operasi Badai Gurun), konflik di Grenada, Balkan, Afganistan, Perang Irak, hingga perang melawan kelompok ISIS di Timur Tengah.

Warthog atau Hog memiliki tampilan yang dingin, kaku, namun kokoh. Pesawat tangguh ini didukung dua mesin turbofan General Electric TF34-GE-100A berkekuatan dorong 40,32kN per satu mesinnya.

Kedua mesin ditempatkan di bagian atas sektor ekor pesawat. Keuntungan penempatan mesin model ini adalah terhindar jauh dari KOBA (Kerusakan Oleh Benda Berbahaya) di landasan. Selain itu, sayap pesawat dapat digunakan secara maksimal untuk membawa persenjataan atau muatan eksternal.

Master Sgt. Joshua Allmaras

Kurang lebih 716 unit A-10 berhasil diproduksi oleh Fairchild Republic pada kurun 1972-1984. Tahun 2014 mulai muncul wacana A-10 akan dipensiunkan dari jajaran USAF pada 2022 dan perannya kemudian digantikan oleh F-35 Lightning II.

Namun, keputusan tersebut masih menyisakan pro-kontra dan ditentang oleh para pilot maupun para veteran A-10. Alhasil, sambil menunggu keputusan final, saat ini A-10 pun masih bisa menunjukkan ketajaman taringnya. Entah hingga tahun 2022 atau bahkan diperpanjang hingga 2040.

Roni Sontani

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *