Turki: Kendali S-400 Triumf Sepenuhnya di Tangan Kami

S-400RIA Novosti

AIRSPACE REVIEW (angkasareview.com) – Gunjang ganjing soal pembelian sistem pertahanan udara (sishanud) S-400 Triumf oleh Turki dari Rusia masih menyisakan persoalan pelik terkait hubungan Ankara dengan Washington.

Amerika yang berkeras menentang pembelian sishanud penggasak sasaran udara jarak jauh ini bahkan telah menghentikan pengiriman komponen jet tempur F-35 yang baru dibeli oleh Turki. Dua unit F-35A telah diterima oleh Turki namun masih berada di Luke Air Force Base, Arizona dan digunakan para pilot AU Turki untuk berlatih.

Pada awal April lalu, Washington juga mengingatkan akan menunda pengiriman dua unit tambahan F-35A kepada Turki yang seharusnya dilaksanakan tahun ini.

Baca Juga: akan-diserahkan-21-juni-turki-sudah-kantongi-udangan-serah-terima-f-35-dari-lockheed-martin

Meski begitu, Turki tak gentar atas ancaman AS ini. Alih-alih mau didikte dan diancam akan dikeluarkan dari negara penyokong program F-35, Ankara malah makin meperlihatkan keteguhan hati untuk tidak membatalkan pembelian dan penerimaan S-400.

S-400
Sergei Bobylev/TASS Sergei Bobylev/TASS

Belum lama berselang, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu bahkan mengeluarkan pernyataan bahwa seluruh kendali S-400 yang dibeli Turki dari Rusia ada di tangan Ankara.

Baca Juga: geram-turki-teruskan-pembelian-s-400-as-blokir-pengiriman-komponen-f-35-kepada-ankara

“Sejumlah pihak mengatakan, S-400 akan mengancam keamanan bagi jet tempur F-35. (Padahal) sistem ini sepenuhnya adalah dalam kontrol kami. Sistem ini akan diintegrasikan dengan sistem milik NATO,” ujar Cavusglu sebagaimana dikutip TASS dalam lawaran ke Latvia, Kamis (16/5).

Baca Juga: 2-f-35a-australia-telah-tiba-di-sarangnya-peta-kekuatan-di-tenggara-mulai-berubah

Ia juga menandaskan bahwa Ankara telah berinisiatif mendekati Washington untuk membentuk kelompok kerja sama guna menyelesaikan perselisihan mengenai rencana Turki membeli S-400.

Sebelumnya, sekelompok anggota Kongres AS dari Partai Demokrat dan dan Partai Republik telah mengajukan sanksi bagi Turki kepada Komite Dewan Perwakilan dengan memberlakukan CAATSA (Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act).

USAF Carl Richards

Bagi AS, Turki sesungguhnya merupakan negara potensi besar pembeli sistem persenjataan. Untuk F-35 saja, Turki telah melaksanakan pembelian 35 jet F-35 dari rencana pembelian 100 unit.

Baca Juga: lakukan-kajian-lebih-5-tahun-singapura-disebut-akan-beli-40-60-f-35b

Turki juga adalah negara anggota proyek F-35 yang dipimpin AS bersama Australia, Inggris, Denmark, Italia, Kanada, Belanda, dan Norwegia.

Hal lainnya, Turki juga merupakan anggota NATO yang seharusnya membeli sistem persenjataan sesuai standar NATO.

Roni Sontani

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *