Harimau dan Kuda Terbang Adu Moncong Kanon 105 di IDEF 2019

Tank HarimauFNSS

ANGKASAREVIEW.COM – Dalam pameran IDEF 2019 yang berlangsung di Istanbul, Turki pada 30 April – 3 Mei lalu sedikit terpetik cerita menarik persaingan antara produsen kendaraan tempur (ranpur) antara FNSS dan Otokar dalam menawarkan tank kelas medium (MT) berkanon 105 mm.

Kehadiran FNSS Kaplan MT (Harimau) di IDEF adalah untuk yang kedua kalinya. Pertama kali tank ini muncul di IDEF 2017.

Pada gelaran IDEF 2019, Kaplan MT tampak telah dilengkapi sistem perlindungan aktif (APS) baru PULAT buatan Aselsan, Turki.

Tautan: Tank Medium Buatan Pindad, Sang Bintang Indo Defence 2018

Dalam perang modern, penggunaan sistem APS pada ranpur menjadi suatu keharusan. Terutama dalam perang asimetris di medan perkotaan. Penggunaan APS akan meningkatkan perlindungan balistik ranpur dari ancaman serangan RPG dan rudal antitank.

Sementara itu, Otokar baru kali pertama memerkan tank medium Tulpar 105 (Kuda Terbang) di IDEF 2019 meski sebelumnya telah tampil perdana di hadapan publik dalam pameran Eurosatory, Juni 2018 di Paris, Perancis.

Tautan: Meriahkan HUT ke-36, Pindad Gelar Ranpur dan Senjata Unggulan Buatannya

Tank medium Tulpar 105 dibangun berdasar sasis Tulpar versi IFV (Infantry Fighting Vehicle) yakni kendaraan tempur infanteri berkanon 30 mm yang telah lebih dahulu diluncurkan pada 2013.

Tank tulparOtokar
Seperti halnya Kaplan MT, tank Tulpar 105 juga menawarkan tingkat perlindungan yang mumpuni menghadapi ranjau darat. Begitu pula dengan tingkat perlindungan balistiknya akan meningkat dengan menerapkan armor applique tambahan.

Tautan: Ini Dia Otokar Tulpar 105 LT, Pesaing Tank Kaplan MT Buatan FNSS/Pindad

Menariknya, kedua tank asal Negeri Ottoman ini sama-sama mengadopsi kubah senjata (turet) 3105 HP (high pressure) buatan CMI Cockerill dari Belgia. Sebuah sistem kubah berawak dua orang dengan sistem pengisian munisi otomatis.

Sebagai senjata utama adalah kanon kaliber 105 mm yang dapat menembakkan semua jenis munisi 105 mm NATO seperti APFSDS (armour piercing fin stabilised discarding sabot), HEAT (high-explosive anti-tank), dan HESH (high-explosive squash head).

Tautan: Ini Dia Penantang Tank Medium Pindad dari Singapura

Kanon dapat juga digunakan untuk meluncurkan rudal antitank Falarick GLATGM. Sebagai senjata sekunder untuk melumat sasaran lunak tersedia senapan mesin koaksial kaliber 7,62 mm.

TulparOtokar
Yang membedakan antara Kaplan MT dan Tulpar 105 adalah penempatan mesin. Posisi mesin diesel Kaplan MT berada di belakang, sedangkan Tulpar 105 ditanam di bagian depan sebelah pengemudi. Posisi ini memberikan keuntungan lebih pada Tulpar 105 yang bisa membawa dua prajurit bersenjata di belakangnya.

Kedua tank medium (MT) ini memang belum dilirik oleh militer dalam negeri Turki sendiri. Kehadiran Kaplan MT dan Tulpar 105 lebih ditujukan untuk pasar ekspor. Seperti diketahui, dalam pameran IDEF 2019 ini AD Turki masih konsentrasi untuk mendapatkan 1.000 unit tank tempur utama (MBT) Altay.

Tautan: Turki Proyeksikan Beli 1.000 Tank Tempur Utama Altay Produksi Dalam Negeri

Dalam pameran IDEF 2019, FNSS yang bekerja sama dengan PT Pindad dari Indonesia dalam perancangan tank medium ini, telah mendapatkan kontrak resmi produksi 18 unit Kaplan MT bagi Angkatan Darat Indonesia (TNI AD).

Kaplan MTFNSS
Pasar ekspor ‘Sang Harimau’ tentunya masih terbuka lebar. Untuk kawasan Timur Tengah serta Afrika bagian Tengah dan Utara pengerjaan tank akan digarap oleh FNSS. Sementara untuk kawasan Asia Selatan dan Tenggara dipercayakan kepada Pindad. Setidaknya, tiga negara telah menyatakan minatnya terhadap tank ini, yaitu Bangladesh, Brunei, dan Filipina.

Tautan: Mengenal Arwana 4X4, Rantis yang Menjadi Sasaran Tembak Tank Harimau Pindad

Sementara itu, Otokar juga tengah mengejar sertifikasi dan telah menyelesaikan rangkaian uji mobilitas serta penembakan menggunakan Tulpar 105. Dalam pameran IDEF 2019 ‘Sang Kuda Terbang’ disebut telah diminati oleh dua negara asing. Namun, nama negaranya tak disebutkan.

Rangga Baswara Sawiyya

editor: ron

One Reply to “Harimau dan Kuda Terbang Adu Moncong Kanon 105 di IDEF 2019”

  1. Seharusnya Indonesia sudah menatap tank berbasis rudal anti tank/pesawat karena selain dengan malaysia dan PNG yang berbatasan darat langsung, negara tetangga lainnya dipisahkan oleh lautan sehingga basis radar dan pertahanan rudal jarak menengah/jauh sangat dibutuhkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *