ANGKASAREVIEW.COM – Sebanyak 23 unit F-16C/D Block 52+ milik Angkatan Udara Maroko (Royal Moroccan Air Force/RMAF) akan menjalani pengingkatan kemampuan (upgrade) menjadi F-16 Viper. Proyek dengan anggaran diperkirakan mencapai 985,2 juta dolar AS ini telah mendapat persetujuan dari Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS).
Tidak hanya itu, pemerintah Maroko juga mengajukan pembelian 25 F-16C/D Block 72 (F-16V) senilai 3,787 miliar dolar AS. Bila dijumlahkan, kedua proyek yang akan diraup kontraktor AS dari Maroko mencapai angka 4,8 miliar dolar.
Tautan: Yunani Tingkatkan Kemampuan 85 F-16C/D Block 30/50 Jadi Viper
Terkait hal ini, badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan (DSCA) AS telah melayangkan surat pengajuan persetujuan kepada Kongres AS pada 25 Maret lalu.
Tautan: Ganti MiG-29, Slovakia Akhirnya Pilih F-16 Block 70/72 V
Khusus program upgrade Block 52+ menjadi Viper, Maroko mengajukan pembelian 26 unit radar aktif APG-83 AESA di mana 23 radar akan dipasang di pesawat, sementara tiga unit untuk cadangan. Kemudian 26 unit Modular Mission Computer, 26 Link-16 Multifunctional Information Distribution System (MIDS-JTRS) dengan TACAN dan terminal ESHI, dan 26 Joint Helmet Mounted Cueing Systems II.
Tautan: Potensi Konflik dengan China Makin Meruncing, Taiwan Borong 66 F-16V
Proposal DSCA kepada Kongres AS menyebut bahwa langkah persetujuan peningkatan kemampuan F-16 Maroko akan membantu peningkatan keamanan, kestabilan politik, dan mendukung pertumbuhan ekonomi di kawasan Afrika Utara yang dilakukan oleh negara-negara kelompok utama Non-NATO.
Tautan: Mencoba F-16 Viper, Penempur Baru Calon Pengganti Hawk 100/200
Terakhir ditekankan, usulan penjualan sistem peralatan dan peningkatan kemampuan F-16 ini tidak akan mengubah kesimbangan militer dasar (basic military balance) di kawasan tersebut.
Roni Sontani