ZALA 421-16E5V2, Generasi Terbaru Drone Intai Kalashnikov

DroneKalashnikov

ANGKASAREVIEW.COM – Sepertinya ZALA Aero masih kurang puas dengan kinerja drone buatan sebelumnya, ZALA 421-16E5. Drone ringan yang telah turun gelanggang di palagan Suriah ini kembali disempurnakan dengan melahirkan varian ke-2 yang dinamai ZALA 421-16E5V2.

Sobat AR, dengan penampilan baru, sosok drone ZALA 421-16E5V2 untuk pertamakali diperkenalkan kepada publik pada pameran pertahanan yang cukup bergengsi International Military-Technical Forum ARMY 2018 di Kubinka, Rusia pada Agustus 2018 silam.

Secara penampilan desain ZALA 421-16E5V2 telah jauh berubah dibanding kakaknya ZALA 421-16E5. Bila varian pertama hanya dilengkapi sayap tunggal yang mengayun ke belakang dan tanpa sirip ekor, maka pada varian kedua ini mengadopsi sayap model lurus dan telah dilengkapi sirip ekor dengan bentuk huruf V terbalik.

Di luar penampilan, melansir kalashnikov.media, ZALA 421-16E5V2 memiliki kemampuan terbang yang jauh lebih lama dari kakaknya. Endurance-nya mencapai 14 jam, dua kali lipat dari varian pertama.

DroneKalahsnikov

Jangkauan terbang juga meningkat hingga 1.200 km. Namun hebatnya MTOW ZALA421-16E5V2 tak bertambah, sama dengan varian pertama yakni 30 kg.

Bobot muatan drone ZALA 421-16E5V2 sama dengan varian pertama yakni 5 kg. Sebanyak enam kamera yang berbeda dapat diintegrasikan sekaligus, digunakan untuk mengamati target dari ketinggian 5.000 m baik siang atau malam. Seluruh hasil citra pengamatan dapat dikirim langsung ke stasiun darat (GCS) secara real time.

DroneKalashnikov

Drone ZALA 421-16E5V2 untuk pertama kalinya dilengkapi dengan perangkat target pemindaian laser dari udara. Perangkat ini dapat menyediakan data pada area yang diteliti, termasuk medan dan mendeteksi obyek terselubung kamuflase. Termasuk juga penyesuian terhadap karakteristik lingkungan alam seperti perubahan suhu dan arah gerak angin.

Sobat AR, ZALA Aero (Kalashnikov Concern) sendiri belumlah merilis detail spesifikasi drone generasi barunya ZALA 421-16E5V2. Namun secara teknis untuk peluncurannya serupa dengan varian pertama. Drone diterbangkan menggunakan peluncur pneumatik yang dapat berpindah tempat. Setelah misi usai, drone akan turun menggunakan parasut.

Rangga Baswara Sawiyya

 

editor: “raider”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *