Menanti Rafale di Tanah Para Emir

RafaleDassault

ANGKASAREVIEW.COM – Angkatan Udara Qatar (Qatar Emiri Air Force/QEAF) tengah menantikan kedatangan jet tempur segala peran (omniroleRafale buatan Dassault Aviation, Perancis. Dijadwalkan, penempur bersayap delta dan bermesin ganda ini akan dikirimkan dari Negeri Eiffel pada 7 Februari tahun ini.

Menurut Wakil Panglima QEAF, Rafale akan menempati skadron pertama mereka di Doha Air Force Base. Secara bertahap, seperti ditulis Defence Blog, kawanan burung besi Eropa ini akan diterima Qatar hingga tahun 2020.

Qatar memesan 36 Rafale sesuai kontrak tahun 2015. Pesawat diberi dua warna kamuflase abu-abu QEAF.

Di Tanah Para Emir, Rafale akan mengemban tugas berat menjaga wilayah udara negeri itu dari berbagai berbagai ancaman musuh, baik ancaman perang modern maupun perang simetris maupunasimetris. Tugas yang sama diembankan juga kepada 36 F-15QA dan 24 Eurofighter Typhoon yang sudah dipesan Qatar.

Qatar mengkaji jet tempur Rafale sejak awal 2011 bersamaan dengan kajian yang dilakukan terhadap F/A-18E/F Super Hornet buatan Boeing, F-15E Strike Eagle buatan Boeing, Typhoon buatan Eurofighter, dan F-35 Lightning II buatan Lockheed Martin.

Setelah dilakukan kajian dan pemilihan, Qatar memutuskan untuk membeli Rafale sebagai pengganti Dassault Mirage 2000-5.

Kalau melihat jet pendahulu yang digantikannya, Qatar memberikan kepercayaan lanjutan kepada Dassault Aviation. Meski demikian, sebagai negara kaya, Qatar juga membeli F-15QA (varian tercanggih F-15E) dan Typhoon.

Qatar menandatangani kontrak pembelian 24 Rafale senilai 7,02 miliar dolar AS pada 4 Mei 2015. Pembelian ini termasuk persenjataan rudal udara ke udara jarak jauh Meteor, pelatihan 36 pilot, dan 100 teknisi.

RafaleDassault

Dua tahun kemudian pada 7 Desember 2017, Qatar menambah lagi pesanan 12 unit Rafale sehingga total menjadi 36 unit.

Di negeri asalnya, sejauh ini, Rafale menjadi kekuatan penuh bagi Angkatan Udara dan Angkatan Laut Perancis. Rafale pun dikembangkan ke varian terbaru yaitu Rafale F4.

Dibanding Qatar, Mesir telah lebih dahulu mendapatkan Rafale sebanyak 20 unit dari total 24 unit pesanan.

Penjualan Rafale dapat dikatakan menunjukkan tren positif. Hingga akhir tahun lalu misalnya, Dassault mengantongi 101 pesanan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 73 unit merupakan pesanan dari luar negeri dan 28 unit untuk militer Perancis.

Selain Qatar sebanyak 36 unit, berikutnya adalah India yang menunggu pengiriman jet tempur ini. Sama dengan Qatar, India pun 36 unit Rafale.

Roni Sontani

One Reply to “Menanti Rafale di Tanah Para Emir”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *