MiG-17PF dan Helikopter Hughes 500 Tambah Koleksi Museum Pusat TNI AU

Peresmian MuseumDispenau

ANGKASAREVIEW.COM – Pesawat tempur MiG-17 dan helikopter Hughes 500 menambah koleksi pesawat Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala (Muspusdirla), Yogyakarta. Kedua pesawat yang sudah tidak dioperasikan lagi oleh TNI AU ini diresmikan monumennya oleh KSAU Marsekal TNI Yuyu Sutisna, S.E, M.M pada Kamis (11/10/2018).

MiG-17 buatan Uni Soviet digunakan TNI AU pada era tahun 1960-an, sementara helikopter Hughes 500 buatan Amerika Serikat digunakan TNI AU pada era 1990-an.

KSAU mengatakan, penempatan kedua pesawat sebagai koleksi baru di Muspusdirla, karena keduanya memiliki sejarah yang sangat penting yang perlu diketahui oleh masyarakat khususnya oleh para generasi penerus.

“Saya tidak ingin pesawat-pesawat yang memiliki sejarah penting ini akhirnya hilang begitu saja. Oleh karena itu saya minta ditempatkan di museum agar nilai sejarahnya tetap terpelihara,” ujar Yuyu.

Sebagaimana dikutip dari siaran tertulis Dispenau, MiG-17 PF yang dahulu menempati Skadron Udara 11 Lanud Iswahjudi digunakan sebagai pesawat tempur buru sergap. Pesawat ini banyak melakukan pengusiran pesawat Belanda pada saat Operasi Trikora (pembebasan Irian Barat) tahun 1962.

Sementara helikopter Hughes 500, berjasa dalam melahirkan penerbang-penerbang helikopter tangguh TNI AU. Hughes 500 masuk di jajaran TNI AU pada 1990-an dan ditempatkan di Skadron  Udara 7 Lanud Atang Sendjaja, Bogor sebagai helikopter latih bagi siswa penerbang latih lanjut helikopter.

MuspusdirlaDispenau

Di Muspusdirla, MiG 17 PF merupakan koleksi pesawat ke-57, sementara Hughes 500 sebagai koleksi yang ke-58.

Ke depan, KSAU juga berniat membangun museum elektronika dan museum persenjataan di areal Muspusdirla. Keberadaan dua museum tersebut nantinya akan melengkapi koleksi yang sudah ada, yaitu koleksi pesawat dan koleksi mesin pesawat.

Dengan terbangunnya kedua museum tersebut,  KSAU berharap Muspusdirla akan menjadi museum yang  terlengkap.

“Saya berkomitmen akan terus melengkapi koleksi museum ini. Sehingga, Muspusdirla ke depan akan menjadi kebanggaan kita,” pungkas KSAU.

Roni Sontani

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *