M28, Pesawat Mungil Multiguna nan Bandel Besutan Sikorsky/PZL Mielec

multigunam28aircraft.com

ANGKASAREVIEW.COM – Sobat AR, beberapa hari lalu (Jum’at, 7/9/2018) Direktorat Kepolisian Udara (Ditpolud) Baharkam Polri telah menerima pesawat fixed wing (sayap tetap) terbaru mereka dari PT Dirgantara Indonesia (PTDI). Si bungsu nan bongsor tersebut, pesawat CN295, dipesan Ditpolud kepada PTDI dengan mengusung konsep multiguna untuk mendukung tugas-tugas operasi mereka yang kian padat dan kompleks.

Sebelum kehadiran CN295, untuk tugas multiguna dipercayakan kepada NC212-200 buatan PTDI dan M28 Skytruck yang dibuat pabrik pesawat asal Polandia, PZL Mielec. Matra udara Polri ini memiliki dua unit armada NC212-200 dan Empat unit pesawat M28–tersisa satu unit karena tiga lainnya mengalami insiden saat beroperasi.

Namun kali ini redaksi tidak membahas panjang lebar tentang armada sayap tetap Polisi Udara. Kali ini kami sedikit mengulas lebih dalam tentang pesawat mungil multiguna M28, yang tangguh beroperasi di suhu ekstrem.

Dari sejarahnya, Sobat AR, embrio M28 berasal dari pesawat turboprop An-28 besutan Antonov, pabrik pesawat asal Uni Soviet (sekarang Rusia). Pesawat hasil pengembangan dari An-14 ini hadir di muka bumi sebagai tandingan kompetisi Beriev Be-30 untuk memenangkan kontak pengadaan pesawat angkut penumpang dan transport multiguna terbaru kelas jarak pendek yang dilayangkan maskapai Rusia, Aeroflot.

An-28 mengambil debut terbangnya pada September 1969 di Ukraina. Pada saat itu pesawat ini masih menyandang nama An-14M. Pesawat praproduksi berikutnya terbang perdana pada April 1975. Lalu tiga tahun kemudian (1978) produksi An-28 ditransfer dari Antonov ke PZL (Polskie Zakłady Lotnicze) Mielec.

Ditangan PZL, pada 22 Juli 1984 An-28 mengambil debut terbangnya di langit Polandia. Dua tahun berikutnya, tepatnya April 1986, sertifikat pesawat An-28 tipe Rusia sah dipegang PZL. Dengan begitu, Sobat AR, PZL Mielec menjadi produsen tunggal M28 dan memberikan sentuhan desain karya mereka di pesawat itu.

Baca Juga:

Mengenal Pocket Gunship Buatan Rusia, Pesaing Combat Caravan

Mantap! PTDI Kembangkan Pesawat Gunship Berbasis CN235

M28 versi PZL disematkan mesin turboprop buatan dalam negeri, PZL-10S (lisensi TVD-10B, Rusia). PZL kemudian mengembangkan pesawat berekor sirip model ‘H’ ini ke versi barat, dengan disematkan mesin turboprop Pratt & Whitney PT6A-65B bertenaga 1.100 tenaga kuda (820 kW).

PZL M28 kemudian berhasil terbang perdana pada 24 Juli 1993 dan diberi nama Skytruck. Tipe ini kemudian mendapat sertifikasi dari Polandia pertama kali pada Maret 1996 dan tahun 2002 untuk seri M28 05. Kemudian otoritas penerbangan Amerika Serikat (FAA) juga mengeluarkan sertifikat pada 19 Maret 2004 dan diikuti otoritas penerbangan eropa (EASA) pada tahun 2005.

Sobat AR, M28 akhirnya masuk produksi masal, namun masih terbatas jumlah produksinya. Tercatat, pada tahun 2006 PZL berhasil menelurkan 39 unit pesawat tersebut dan hampir semuanya tertuju kepada pelanggannya di luar negeri.

Menukil laman Wikipedia, secara total, dari pertama kali dirancang hingga tahun 2006 setidaknya telah lahir 176 unit pesawat (An-28 dan M28) berbagai varian. Kebanyakan dari pesawat tersebut berdinas di penerbangan sipil Rusia, Angkatan Udara (AU) dan AL Polandia. Sementara sebagian kecil lainnya dioperasikan oleh penerbangan sipil Polandia dan AS; Nepal, Kolombia, Venezuela, Vietnam dan Indonesia (Ditpolud Polri), Yordania, Jerman dan Guyana.

Berselang satu tahun, PZL Mielec kemudian diakuisisi oleh pabrik pesawat kawakan asal AS, Sikorsky (afiliasi Lockheed Martin).

Sebelumnya, pada dekade 1990an PZL juga membangun versi transport militer dan MPA (maritime patrol aircraft) M28 sebagai keragaman keluarga besar mereka. Pesawat seri M28B diciptakan untuk melayani AU Polandia dan seri Bryza untuk mengabdi di AL Polandia. Kedua seri dari versi khusus militer Polandia tersebut ditenagai mesin lokal, PZL-20S.

Sobat AR, kini pesawat dengan baling-baling berbilah lima ini semakin berkembang variannya. Dengan kemampuan STOL (short take-off and landing) dan berplatform multiguna, M28 mampu menyulap dirinya menjadi pesawat ringan yang sangat bisa diandalkan.

M28 dapat beroperasi di landasan yang tidak dapat diakses oleh pesawat lain. Pesawat ini mampu terbang di lingkungan dengan kondisi suhu yang ekstrem, mulai dari +50 derajat Celcius hingga -50 derajat Celcius.

Sobat AR, pesawat ini memiliki bobot seberat 7,5 ton. Saat ini M28 mampu bermetamorfosa menjadi berbagai macam versi, yakni penumpang, kargo, kombinasi (penumpang dan kargo), VIP (6-8 penumpang), penerjunan (17 pasukan), evakuasi medis atau ambulan terbang, SAR (pencarian dan pertolongan) dan patroli maritim (MPA).

Dianugerahi pintu belakang bergaya Clamshell, M28 bisa menampung 19 kursi dengan konfigurasi penumpang atau mengangkut hingga 2,3 ton kargo serta melakukan misi penerjunan. Skytruck mampu melesat di angkasa hingga kecepatan 335 km/jam (190 knot), ketinggian terbangnya mencapai 6.000 meter (19.700 kaki) dan jangkauan terbangnya sejauh 510 km (270 nm).

Untuk versi MPA, M28 dilengkapi dengan radar SAR/ISAR 360, kamera FLIR, peralaran AIS dan pertolongan; dan fasilitas konsol. Dengan konfigurasi ini, M28 mampu menjalankan misi patroli maritim selama 6-8 jam.

Dari data terbaru perusahaan, telah ada lebih dari 100 unit pesawat M28 Skytruck dengan beragam variannya di seluruh penjuru dunia.

Baru-baru ini PZL M28 juga telah menemukan tuan barunya, Sobat AR. Senin (10/9/2018) lalu Angkatan Darat Ekuador telah menerima satu armada ini, setelah melayangkan pemesanan pada lima bulan lalu. Pengiriman M28 ke Ekuador menempuh jarak 13.500 km melewati Islandia dan Greenland. Jalur tersebut melintasi Samudera ke Kanada; AS, dan Amerika Tengah ke Shell Mera di Ekuador.

Di Indonesia, PTDI sedang mengembangkan N219 Nurtanio. Seperti halnya M28 Skytruck, N219 juga bermuatan 19 penumpang dan dibekali mesin kembar turboprop Pratt & Whitney, namun berseri PT6A-42. Mesin tersebut memberikan tenaga sebesar 850 tenaga kuda.

Akankah pesawat karya anak bangsa tersebut nasibnya secerah M28 Skytruck yang dirintis PZL Mielec? Mari bersama-sama, Sobar AR, kita do’akan agar N219 Nurtanio mampu membuktikan kepada dunia bahwa dirinya bisa bersaing dengan pesawat pabrikan negara lain di kelas yang sama dalam kancah panggung global.

(ERY)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *