Sangat Superior di Pitch Black 2018, Dua Penempur TNI AU Jajal Terbangkan Rafale (Bagian 2)

tni auRangga Baswara Sawiyya

ANGKASAREVIEW.COM – Melaui Misi Pegasus (The Mission Pegase) 2018, AU Perancis bermaksud ingin membuktikan kemampuan-kemampuan tempur pesawat twin-engine dengan single fin dan large elevons ini. Tak hanya pamer dengan demo statis, AU Perancis memberikan kesempatan kepada pilot-pilot tempur TNI AU untuk menjajalnya langsung pesawat tercanggih mereka.

Sobat AR, tentu hal ini menjadi sebuah kehormatan dan kesempatan emas bagi TNI AU untuk mengetahui dan memastikan sendiri ketangguhan jet tempur generasi 4,5 yang masyhur namanya dalam Perang di Libya tahun 2011 silam.

Kesempatan berharga bagi dua penerbang senior TNI AU dari mazhab pesawat berbeda itu tiba saat digelarnya konferensi pers gelaran misi tersebut oleh pihak Kedutaan Besar (Kedubes) Perancis untuk Indonesia dan Timor Leste di Terminal Selatan Lanud Halim Perdanakusuma, Selasa (21/8/2018).

tni auRangga Baswara Sawiyya

“Seharusnya yang terbang Panglima TNI dan KSAU. Cuma arahan dari beliau (KSAU), agar terserap semua informasi, akhirnya (yang ikut terbang) Letkol Pnb Muchtadi Anjar “Beagle” Legowo dengan Saya. Semua kapabilitas yang mereka sebutkan kita coba semua,” kata Komandan Skadron Udara 11, Letkol Pnb Anton “Sioux” Pallaguna kepada jurnalis Angkasa Review dua jam sebelum demo udara.

Menurutnya, karena Rafale merupakan pesawat jet tempur yang superior secara avionik, makanya ia pun minta demo BVR (Beyond Visual Range) air-to-air combat kepada AU Perancis.

Lebih lanjut ia menjelaskan, kalau bicara teknologi, maka demo BVR yang perlu untuk diketahui bukan dog fight. Karena menurutnya, pesawat Sukhoi sudah rajanya soal dog fight.

tni au

“Dia (Rafale) superior saat Pitch Black kemarin, karena radarnya sudah AESA (active electronically scanned array). Kita lihat performance-nya seperti apa, makanya saya minta split dengan Letkol Anjar. Kita nanti terbang dengan A400M, tapi nanti kita split, A400M ke charlie area, kita di bravo area (selatan Pelabuhan Ratu),” ujarnya.

Sekitar pukul 13.30 WIB, tim teknisi dan kru darat AU Perancis mulai mempersiapkan A400M dan dua Rafale untuk terbang. Tepat pukul 14.00 WIB, dua mesin Snecma M88-2 Rafale B dengan registrasi 4-FO mulai meraung-raung. Kemudian dilanjutkan dengan aungan dua mesin Rafale B beregistrasi 4-FN dan diikuti kibasan empat counter-rotating turbofan mesin Europrop International (EPI) TP 400 dari A400M.

Baca Juga:

Sangat Superior di Pitch Black 2018, Dua Penempur TNI AU Jajal Terbangkan Rafale (Bagian I)

Makin Ganas, Rafale Bakal Dilengkapi Senjata Baru Ini

Sobat AR, dalam kokpit terpisah, Anjar, penerbang F-16 TNI AU yang kini bertugas di Kohanudnas dan Anton bersiap membuktikan langsung superioritas jet tempur bersayap delta-canard ini.

Pesawat beregistrasi 4-FO yang diterbangkan Capt. Vincent “Dingo” bersama Anton “Sioux” berperan sebagai Flight Leader. Sementara pesawat dengan registrasi 4-FN yang diterbangkan langsung Komandan Skadron Udarnya, LtC. Moko bersama Anjar “Beagle” berperan sebagai Wingman.

tni auDok. Kedubes Perancis

Sobat AR, area udara yang terletak di selatan Pelabuhan Ratu (bravo area) dipilih sebagai lokasi demo karena memang wilayah ini steril dari lalu lintas penerbangan sipil. Berbagai manuver misi penyerangan dilakukan di lokasi ini, dan bermain mulai dari ketinggian 0 hingga 40.000 kaki di atas permukaan laut.

Hampir selama 2 jam kedua penerbang senior TNI AU itu diberikan kesempatan untuk menerbangkan langsung Rafale B. Sesuai dengan permintaan, berbagai misi dilaksanakan untuk merasakan superioritas pesawat ini.

Demo BVR atau pertempuran jarak jauh (di luar jarak pandang) menjadi cicipan pembuka mereka, Sobat AR. Secara berturut-turut, demo misi atau pertempuran udara lainnya yang dijajal Anton dan Anjar adalah close combat (pertempuran jarak dekat), simultaneous multiple DPI surface attack (serangan ke beberapa sasaran permukaan secara bersamaan) dan tactical contour flying (terbang rendah mengikuti permukaan bumi).

https://www.instagram.com/p/Bm3FJViDQ94/?utm_source=ig_web_copy_link

Belum berhenti sampai di situ, kemampuan lain Rafale yang dicoba selanjutnya adalah TFR, optronic operation (demo fungsi sensor optik dan elektronis), targeting dynamic target (memilih dan menyerang beberapa sasaran bergerak), aerobatik, ground mapping menggunakan radar SAR, data link operation secara terbatas, formasi jarak dekat, hingga tactical break off pada saat mendarat.

Bersambung..

(ERY)

2 Replies to “Sangat Superior di Pitch Black 2018, Dua Penempur TNI AU Jajal Terbangkan Rafale (Bagian 2)”

  1. Om rony, dlm demo tempur ini kan ada latihan low level flight…apakah penerbang tempur kita sudah terbiasa dg latihan ini(f16 dan sukhoi)?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *