Korea Selatan Cari Pesawat Kepresidenan Baru, 747-400 ‘Code One’ Akan Berakhir Kontraknya

Youtube

ANGKASAREVIEW.COM – Pesawat Boeing 747-400 sewaan yang telah dimodifikasi dan dijadikan ‘Code One’ atau pesawat kerpesidenan Korea Selatan, segera berakhir masa kontraknya pada Maret 2020. Seoul kini mulai mencari kemungkinan pesawat pengganti untuk digunakan mendukung lawatan dinas Presiden Moon Jae-in.

Selama satu tahun menjabat menggantikan Park Geun-hye sejak 10 Mei 2017, Moon telah melakukan 11 kali perjalanan dinas luar negeri menggunakan 747-400 Code One. Pesawat ini berusia 17 tahun (dibuat tahun 2001) dan disewa dari Korean Air. Kini, 20 bulan jelang berakhirnya kontrak dengan flag carrier Korea Selatan itu, kontrak baru harus segera disiapkan. Masalahnya, apakah 744 ini akan diteruskan penggunaannya atau tidak.

Dua maskapai terbesar Korea Selatan, Korean Air dan Asiana Airlines, tak luput bersaing mendapatkan kontrak untuk penyediaan pesawat Code One yang akan dioperasikan di bawah kendali Angkatan Udara Korea Selatan (ROKAF). Digunakannya pesawat mereka sebagai pesawat kepresidenan, otomatis akan meningkatkan prestise dan positioning maskapai bersangkutan.

Semasa kepresidenan Roh Moo-hyun pada 2003, Korean Air dan Asiana Airlines digunakan dalam mendukung lawatan dinas kepresidenan. Kemudian, presiden berikutnya yaitu Lee Myung-bak membuka tender bagi kedua maskapai untuk menjadi operator Code One.

Korean Air berturut-turut memenangi tender hingga saat ini. Termasuk untuk pesawat 747-400 yang digunakan saat ini hingga tahun 2020. Kontrak pesawat ini diperpanjang semasa Presiden Park Geun-hye.

Info Militer: Hwasong-15, Ini Dia Rudal Nuklir Maut Korea Utara yang Menggegerkan Itu

Pesawat untuk Code One menjalani modifikasi penuh sesuai persyaratan lembaga kepresidenan dan angkatan udara. Menurut sumber dari industri kedirgantaraan yang dikutip Korea Herald, hal ini jelas membutuhkan anggaran tambahan lagi.

“Mulai dari dekorasi eksterior dan interior, fasilitas untuk presiden seperti ruang kerja dan ruang tidur. Pesawat juga harus diperkuat dengan lapisan perlindungan demi keamanan presiden,” ujar sang sumber.

Sobat Angkasa Review, sebagaimana disebutkan sebelumya, maskapai besar umumnya berebut tender untuk Code One karena dengan menjadi operator pesawat kepresidenan berarti dari sisi pelayanan, kepuasan, dan keamanan maskapai tersebut mendapat kepercayaan yang tinggi. “Ini menjadi semacam iklan berjalan bagi maskapai bersangkutan,” tambahnya.

Untuk Code One, saat ini memang belum diputuskan maskapai mana yang akan terpilih mendapatkan kontrak. Begitu juga dengan jenis pesawat yang akan digunakan. Beberapa pihak malah menduga kalau Seoul akan membeli pesawat khusus untuk Code One pengganti 747-400  Korean Air.

Perlu diketahui juga, Boeing telah menawarkan 747-8VIP dengan kisaran harga 460 juta dolar AS sebagai pesawat kepresidenan Korea Selatan. Penawaran ini belum mendapat persetujuan dari parlemen, karena sejumlah fraksi berbeda pendapat. Ada yang menilai hal itu merupakan suatu pemborosan dan tidak perlu, ada pula yang menilai Korea Selatan sebagai negara besar sudah sepantasnya memiliki pesawat keprisedenan sendiri, bukan sewaan.

Di luar 747-400, lembaga kepresidenan Korea Selatan sebenarnya juga punya pesawat lain yaitu B737-300 dan CN235 buatan PT Dirgantara Indonesia yang merupakan bagian dari armada Code One.

Info Militer: Pertajam Taring F-15K, Korea Selatan Tambah Pengadaan Rudal Jelajah Taurus

Tingginya biaya sewa dan modifikasi untuk pesawat Code One juga dipertentangkan. Data menyebutkan, 250 miliar won digunakan Seoul untuk menyewa pesawat Code One dalam satu dekade terakhir.

Sedangkan apabila pemerintah membeli pesawat sendiri, maka akan menghemat 470 miliar won untuk penggunaan selama 25 tahun. Walaupun, tentu dibutuhkan juga ratusan juta won untuk biaya pemeliharaan pesawat.

Negara-negara lain memilih membeli sendiri pesawat kepresidenan. Amerika Serikat misalnya, memiliki delapan pesawat berbeda untuk Air Force One. Jepang memiliki empat pesawat kepresidenan di mana dua di antaranya merupakan pesawat baru Boeing 777-300ER yang akan mulai digunakan tahun depan.

Roni Sontani

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *