Luar Biasa! Kostrad Dikukuhkan Sebagai Juara Umum Lomba Tontangkas TNI AD 2018

tni adFoto: Pen Kostrad

ANGKASAREVIEW.COM – Usai sudah perhelatan lomba Peleton Tangkas (Tontangkas) TNI AD 2018. Lomba yang buka pada 30 April dan digelar selama 10 hari ini mengukuhkan Kostrad sebagai juara umum.

Ajang ini secara resmi ditutup oleh Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono di lapangan Yudha Wastu Pramuka Pusdikif, Pussenif, Cipatat, Bandung Barat, Rabu (9/5/2018).

Lomba ini diikuti oleh 15 Kodam dan 2 Divisi Infanteri Kostrad dengan delapan materi lomba yakni; Garjas A (3200 meter), Renang Militer, Ilmu Medan, How to Find the Fighter (HTF), Menembak Senapan, Menembak Pistol, Lintas Medan dan Halang Rintang (HR).

tni adFoto: Pen Kostrad

Dari akumulasi nilai delapan materi lomba, Kontingen Kostrad yang diwakili oleh Yonif Raider 303 Divisi Infanteri 1 Kostrad berhasil menyabet Juara Umum Lomba Peleton Tangkas TNI AD 2018 dengan total nilai 180. Kemudian disusul Kodam XVIII/Kasuari dengan nilai 120 dan peringkat ketiga Kodam XIV/Hasanuddin dengan nilai 108.

Dalam lomba Peleton Tangkas tahun ini, Kontingen Kostrad dari Yonif Para Raider 502 Kostrad juga berhasil memecahkan rekor menembak senapan yang diraih oleh Praka Febri Agustinus dengan nilai 293,012.

Saat upacara penutupan lomba, dalam amanatnya Mulyono mengatakan bahwa lomba Peleton Tangkas yang digelar TNI AD hakikatnya adalah untuk menyiapkan dan meningkatkan kemampuan satuan yang siap operasional, guna mendukung pelaksanaan tugas pokok dan juga dapat digunakan sebagai indikator untuk mengukur hasil pembinaan satuan (binsat).

Baca Juga:

17 Kontingen dari 16 Kotama Ramaikan Perlombaan Peleton Tangkas TNI AD 2018

Intip Yonif Mekanis Raider 413 Kostrad Kala Jalani Latihan Taktis Peleton

Mulyono berpesan agar para pemenang tidak berpuas diri yang berlebihan, namun harus tetap memelihara dan meningkatkan kemampuan yang telah dimiliki. Bagi peserta yang belum berhasil meraih prestasi terbaik, Mulyono meminta agar menjadikan pengalaman lomba ini sebagai pemicu semangat untuk berusaha dan berlatih lebih keras. Sehingga pada lomba Tontangkas tahun berikutnya dapat merebut gelar juara.

“Suatu kewajaran jika dalam perlombaan ada yang menang dan ada yang kalah, namun demikian apapun hasilnya kalian harus tetap pulang dengan kepala tegak. Karena capaian ini diraih dengan cara-cara terhormat dan mengedepankan nilai-nilai kejujuran,” pungkasnya.

(ERY)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *