Belum Jelas, Malaysia Akan Beli JF-17 dari Pakistan atau Tidak

ANGKASAREVIEW.COM – Malaysia diberitakan sudah lama menaruh perhatian pada penempur multiperan JF-17 Thunder hasil pengembangan bersama Pakistan dan China. Namun hingga saat ini belum ada kejelasan apakah negeri jiran akan mengakuisisi penempur mesin tunggal itu atau tidak.

JF-17 dibuat oleh Pakistan Aeronautical Complex (PAC) sejak 2008. Sementara di China, pesawat ini lebih dulu dibuat oleh Chengdu Aircraft Corporation (CAC) sejak 2007 dengan nama FC-1 Xiaolong (Fierce Dragon). Sekira 100 unit jet tempur ini telah diproduksi oleh kedua negara.

Desember 2015 Jane’s memberitakan, pejabat tinggi Malaysia telah berkunjung ke Islamabad dan melakukan pembicaraan mengenai kemungkinan Kuala Lumpur mengakuisisi JF-17. Wacana berkembang, namun tidak ada keputusan disampaikan kepada publik mengenai hal itu.

Dan, pada hari pertama penyelenggaraan Defence Services Asia (DSA) di Kuala Lumpur, 16 April 2018, Jane’s kali ini mengutip pernyataan dari delegasi PAC. Dikatakan sumber yang tidak mau disebutkan namanya itu, pemerintah Malaysia dan Pakistan sudah melakukan pembahasan penting mengenai potensi penjualan jet tempur itu untuk AU Malaysia (RMAF).

“Kami menaruh perhatian atas potensi permintaan dari Malaysia akan penempur hemat biaya,” ujar sumber.

Berita Lain: Turki dan Pakistan Menuju Pembicaraan Akhir Jual-Beli 30 Heli T129 ATAK

Ditambahkan, belum ada pembicaraan serius mengenai hal ini. “Tetapi, melalui hubungan antar-pemerintah bisa kami jelaskan bahwa sudah ada pembicaraan tingkat dasar mengenai program JF-17,” tandasnya.

Pihak PAC menawarkan kolaborasi kemitraan dengan industri lokal Malaysia terkait transfer teknologi pembuatan suku cadang pesawat atau pemeliharaan pesawat. “Tentu saja skupnya nanti disesuaikan dengan seberapa banyak Malaysia membutuhkan penempur buatan kami,” jelasnya.

Malaysia berencana mengganti armada lama pesawat MiG-29 Fulcrum yang dioperasikan RMAF dengan penempur baru. Satu dekade lalu Kuala Lumpur mengumumkan rencana pembelian jet tempur baru kelas medium bermesin ganda . Namun program itu tersendat karena terkendala masalah anggaran.

Awal tahun 2017, Malaysia kembali mengumumkan niat membeli 18 jet multiperan generasi terbaru untuk mengganti Fulcrum. Sejumlah pabrikan pun menawarkan produknya, antara lain Saab dengan Gripen C/D, BAE Systems dengan Typhoon, dan Dassault dengan Rafale.

Ada pula tawaran dari KAI dengan FA-50, UAC dengan MiG-35, Chengdu dengan J-10, dan PAC dengan JF-17. RONI SONTANI

One Reply to “Belum Jelas, Malaysia Akan Beli JF-17 dari Pakistan atau Tidak”

  1. Pertahanan Malaysia cukup diberi bajet 1.1% dari GDPnya. Jauh lebih rendah dari negara² tetangga. Walaupun belian JF17 ini agak ‘long shot’, Mindef Malaysia mungkin tiada pilihan untuk memperbaharui armada jet tempur & juga sebahagian dari jet latihannya. Mungkin jumlah belian boleh ditambah menjadi 28, bukan 18. Paling penting, AU Malaysia sudah biasa senggara enjin JF17 yg tidak jauh beza dengan enjin MiG29 terdahulu. Cuma diharap JF17 ini dari series Block III, sebab PAC & CAC sudah mengandaikan inilah series pesanan dari Malaysia nanti beserta AESA radar baru dan bukan buatan Nanjing, China. Ini juga seperti SU30 MKM Malaysia yg ber-avionik Barat waima pesawatnya buatan Russia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *