Blusukan ke Tiga Negara, AD India Butuh 16.400 Pucuk Senapan Mesin Ringan Baru

INSAS LMGINSAS LMG/Pinterest

AIRSPACE REVIEW (angkasareview.com) – Angkatan Darat India (IA) membutuhkan sedikitnya 16.400 pucuk senapan mesin ringan (light machine gun/LMG) baru guna melengkapi pasukan infanterinya. Delegasi IA pun saat ini melakukan ‘blusukan’ ke tiga negara untuk mendapatkan senapan yang diinginkan dengan prosedur jalur cepat (fast track procedure/FTP).

Diberitakan oleh The Economic Times (21/5), tim sudah berangkat dari India untuk mengunjungi Bulgaria sebagai negara tujuan pertama. Di negeri Eropa Tenggara itu, delagasi IA mengunjungi pabrik senjata Arsenal.

Negara kedua yang akan dikunjungi adalah Israel. Di negeri berpenduduk sembilan juta jiwa ini delegasi IA akan mengunjungi Israel Weapon Industries (IWI).

Sedangkan negara ketiga yang jadi target kunjungan adalah Korea Selatan. Di Negeri Ginseng delegasi IA akan mengunjungi pabrik S&T Motiv.

Ketiga pabrikan dari tiga negara sebelumnya memang telah merespons permintaan IA untuk mengajukan penawaran dalam kontestasi pembelian 16.400 pucuk LMG melalui jalur FTP.

Di luar ketiga pabrikan tadi, Sig Sauer dari Amerika Serikat sebenarnya juga ikut memasukkan penawaran dan masuk daftar negara yang akan dikunjungi. Namun belakangan, Sig Sauer mengundurkan diri karena sudah kewalahan untuk memenuhi pesanan 72.400 pucuk senapan serbu SIG716 G2 untuk AD India yang juga dibeli melalui jalur FTP.

Selain itu, Sig Sauer juga masih ada pekerjaan lain untuk memenuhi kebutuhan pasokan senjata atas permintaan AD AS (US Army).

Secara teknis, AD India menginginkan senapan mesin ringan barunya tersebut bermunisi kaliber munisi 7,62 x 51 mm. Senapan mesin ini akan digunakan untuk menggantikan INSAS (INdian Small Arms System) LMG yang menggunakan kaliber 5,56 x 45 mm.

IWI NEGEV NG-7

Februari lalu, Badan Akuisisi Pertahanan yang dipimpin oleh Menteri Pertahanan India Nirmala Sitharaman telah menyetujui pembelian LMG baru melalui jalur FTP.

Usai mengunjungi ketiga pabrikan pada akhir Mei nanti, delegasi IA akan meminta ketiga pabrikan untuk membawa senjata mereka ke India dan mengujinya dengan munisi produk dalam negeri buatan Ordnance Factory Board (di bawah naungan Kementerian Pertahanan India).

Setelah itu, tim akan menyampaikan laporan kepada Kementerian Pertahanan India khususnya kepada Badan Akuisisi Pertahanan. Penawaran paling rendah dari ketiga pabrikan akan dipilih dan kontrak pun segera ditandatangani.

Pembelian melalui FTP merupakan jalur cepat untuk memenuhi kebutuhan persenjataan yang mendesak. Cara ini tidak membutuhkan waktu yang lama dan ribet. Setelah dinyatakan cocok digunakan oleh calon pengguna, senjata pun langsung dibeli oleh pemerintah India.

Kebutuhan riil AD India sendiri dikabarkan mencapai 40.000 pucuk LMG.

Roni Sontani

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *