ANGKASAREVIEW.COM – Amerika Serikat dan Uni Eropa versus Rusia terus bersitegang menyusul aneksasi wilayah Krimea oleh Rusia sejak 2014 lalu. Hubungan Rusia dengan Ukraina sebagai sesama pewaris Uni Soviet pun terus memburuk dan menimbulkan potensi-potensi pecahnya konflik yang besar.
Kedua kubu, Rusia dan lawannya, masing-masing siaga bahkan melakukan kegiatan mata-mata untuk mengetahui rencana masing-masing. Demikian juga dengan latihan-latihan militer berskala besar telah digelar.
Yang terbaru, muncul berita bahwa drone raksasa (berukuran besar) RQ-4 Global Hawk milik Angkatan Udara AS (USAF) diketahui melakukan kegiatan mata-mata (spy mission) dekat Kaliningrad, Rusia tepatnya di wilayah Baltik pada 16 Desember.
Wilayah teritorial Rusia ini berada dalam perbatasan dengan negara anggota NATO, Polandia di selatan dan Lithuania di bagian timur serta utara.
Dikutip dari Defence Blog, Global Hawk dari Grup Operasi ke-9/Detasemen ke-4 AU AS ini sebelumnya dikirim oleh Paman Sam dari Pangkalan Udara Beale di California ke Pangkalan Udara NATO di Sigonella, Italia. Pangkalan ini juga adalah Stasiun Udara Angkatan Laut AS dan Pangkalan Udara AU Italia (Aeronautica Militare – AM).
Pesawat tanpa awak Global Hawk merupakan drone/UAV jenis high-altitude, long-endurance (HALE). Wahana ini mampu terbang jauh dan tinggi serta mengirimkan berbagai data termasuk foto, peta, dan video secara real time kepada pusat komando di darat maupun unsur-unsur tempur lainnya.
RQ-4 Global Hawk dibuat oleh Northrop Grumman dan terbang perdana pada 28 Februari 1998. UAV ini telah dibuat sedikitnya 42 unit dan digunakan oleh USAF, NATO, serta NASA.
Roni Sontani
Semoga aja kedua negara Rusia dan Ukraina bisa damai kembali, seperti sedia kala.
Disini ukraina mau menunjukan kepada Rusia, bahwa ukraina tidak bisa di anggap enteng dan mau menujukkan bahwa kawan kawan NATO nya akan mendukung melawan Rusia.