STPI Curug Ditunjuk Sebagai Penyelenggara Ajang Kompetisi Fire and Rescue Indonesia 2019

ANGKASAREVIEW.COM – Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug ditunjuk sebagai penyelenggara (host) kompetisi dan agenda tahunan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bertajuk 6th Indonesian Fire & Rescue Competition (IFRC) 2019. Kegiatan ini melanjutkan IFR Challenges 2018 yang telah sukses diselenggarakan di PT Adaro Indonesia di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan pada 19-28 Oktober ini.
Sebagai sekolah kedinasan di bawah naungan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia yang telah berpengalaman dalam mendidik dan melatih personel dalam bidang penerbangan, khususnya dalam hal ini personel Pertolongan Kecelakaan Pesawat dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK), STPI Curug dinilai kompeten menyelenggarakan ajang ini.
Demikian juga dengan berbagai fasilitas dan tempat yang dimiliki STPI Curug, dinilai memungkinkan untuk penyelenggaraan ajang yang diikuti oleh ratusan rescuer ini.
Penyerahan bendera secara simbolis kepada STPI sebagai penyelenggara kegiatan IFRC 2019, diberikan oleh perwakilan dari Kepala Teknik Tambang (KTT) PT Adaro Indonesia Suhernomo dan Chairwoman BOD IFRC Lidya Hardiani kepada Ketua Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia Capt. Novyanto Widadi, S.AP, MM, Sabtu (27/10/2018).

Menindaklanjuti hal tersebut, persiapan pun langsung digeber oleh STPI. Direncanakan, pada Selasa (30/10/2018) bertempat di Kampus STPI akan diadakan diskusi dan koordinasi tahap pertama oleh pihak-pihak terkait. Acara akan dipandu langsung oleh Chairwoman BOD IFRC dan Ketua STPI.
Kepada Angkasa Review, Ketua STPI memberikan gambaran, 6th IFRC 2019 di STPI akan ditambah dengan materi-materi challenges penyelamatan terhadap para victim (korban) di bidang penerbangan.
“Misalnya, penyelamatan korban dari Menara ATC menggunakan helikopter. Penyelamatan korban dari pesawat komersial. Pertolongan terhadap korban untuk dibawa menggunakan helikopter medik udara, dan sebagainya,” ujar Capt. Novyanto.
Kampus STPI, lanjutnya, memiliki areal yang luas untuk kegiatan ini. Termasuk danau bagi perlombaan penyelamatan terhadap korban di air. Sementara untuk penginapan peserta bisa menggunakan mess atau dibangunkan tenda.

STPI berencana menyelenggarakan IFRC 2019 sekaligus sebagai sosialisasi secara luas kepada masyarakat. “Acara bisa dikemas oleh televisi dan ditayangkan semacam lomba Ninja Warrior. Kegiatan ini menjadi tantangan sekaligus memberikan manfaat karena misi penyelamatan terhadap para korban merupakan kegiatan mulia,” tambahnya.
STPI sendiri pada tahun ini dalam penyelenggaraan pendidikannya, telah melakukan proses Seleksi Penerimaan Calon Taruna (SIPENCATAR) Pola Pembibitan untuk personel PKP-PK sebanyak 168 taruna. Mereka akan menjalani pendidikan dan pelatihan di STPI selama kurun waktu tiga tahun. Para lulusan ini nantinya akan menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) di bawah Kementerian Perhubungan.

Sekilas mengenai IFRC 2018, kegiatan ini mendapat dukungan dari sejumlah kementerian dan perusahaan. Di antaranya adalah:
- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
- Kementerian Pemuda dan Olahraga
- Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara
- Badan Nasional Penanggulangan Bencana
- Kepala Daerah Provinsi
- Kepala Daerah Kabupaten
- Kepala Satpol PP & Damkar
- Kepala Dinas Tenaga Kerja
- Kepala Dinas Perhubungan
- Kepala Dinas Lingkungan Hidup
- Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pemuda
- Chairwoman BOD IFRC
- Jajaran BOD IFRC
- Para Asesor
Perusahaan :
- Adora Indonesia
- Darmahenwa
- Kideco
- Lahai Coal
- Berau Coal
- MSM
- MHU
- NHM
- Petrosea
- Astra
- Tunas Inti Abadi
- Pertamina Hulu Mahakam
- Indominco
- Freeport
- KPC
- Bukit Asam
- Trubaindo Coal Mining
- Antang Gunung Meratus
- Borneo Indo Bara
- Putra Perkasa Abadi
- Talenta Bumi
- Balangan Coal
- KPP Adaro
Roni Sontani
Leave a Reply