Gempa Sulteng, TNI AU Angkut 25.000 Pengungsi dan Distribusikan 3.400 Ton Logistik

Gempa SultengDispenau

ANGKASAREVIEW.COM – Satuan Tugas Angkatan Udara (Satgasud) yang merupakan bagian dari Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) penanganan bencana Gempa dan Tsunami Sulawesi Tengah, hingga saat ini telah memobilisasi 25.000 pengungsi dan mendistribusikan 3.400 ton logistik via udara menggunakan pesawat TNI Angkatan Udara.

Pesawat yang dikerahkan sebanyak 12 unit terdiri dari C-130 dan CN295 serta helikopter Puma/Super Puma dari TNI AU. Selain mengangkut para pengungsi, pesawat digunakan untuk mengangkut logistik mulai dari tenda, genset, alat pembersih air, pakaian hingga makanan.

TNI AU juga mengerahkan 100 prajurit Korpaskhas berkemampuan PLLU, Pengendalian Pangkalan (Dallan), dan tim SAR guna membantu penanganan operasi Bandara Muriara Sis Al-Jufri, Palu.

Bantuan maupun personel yang diangkut menggunakan pesawat TNI AU diberangkatkan dari tiga pangkalan udara, yaitu Lanud Halim Perdanakusuma (Jakarta), Lanud Sultan Hasanuddin (Makassar), dan Lanud Dhomber (Balikpapan).

Gempa SultengDispenau

Lanud Dhomber menjadi Posko Satgasud TNI AU dan sebagai pusat penerimaan bantuan dari negara sahabat dan donatur.

Tercatat, sebanyak 23 negara memberikan bantuan penanganan korban gempa 7,4 SR Sulteng yang melanda pada 28 September silam ini.

Penempatan sementara logistik bantuan dari negara lain dilaksanakan Satgasud di Lanud Dhomber bekerja sama dengan pihak Bandara Balikpapan, Kalimantan Timur.

Gempa SultengDispenau

Marsma TNI Eko Dono Indarto, S.IP selaku Komandan Satgasud mengatakan, pihaknya melakukan berbagai upaya demi terlaksananya penanganan korban bencana dengan baik termasuk di dalannya pengangkutan para pengungsi dan distribusi bantuan logistik.

“Kami terus melakukan komunikasi, koordinasi, serta konsolidasi yang intens dengan semua unsur untuk dapat membuat penjadwalan yang teratur dan sistematis,” ujarnya di Balikpapan, Rabu (24/10/2018).

Briefing rutin dilaksanakan tim Satgasud TNI AU sebagai ajang untuk mengecek kesiapan serta saling berbagi informasi agar kegiatan penerbangan dapat berjalan lancar.

Roni Sontani

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *