Lockheed Martin Perkenalkan LM-100J Fireherc

Intelligent Aerospace

ANGKASAREVIEW.COM – Lockheed Martin memperkenalkan FireHerc, versi sipil dengan nama LM-100J di tengah-tengah pameran kedirgantaraan Farnborough Airshow 2018. Pesawat ini merupakan pesanan sebuah institusi yang tidak ingin disebutkan namanya.

Rencananya, Hercules versi sipil ini digunakan untuk misi pemadam kebakaran. Dengan total pesanan mencapai lima unit ini, Lockheed Martin percaya diri mempromosikan pesawat tersebut untuk berbagai tugas komersial dan pemerintah, mulai dari pengangkutan kargo hingga mengangkut VVIP dalam konfigurasi kabin penumpang khusus.

Dari total lima pesanan, saat ini Lockheed Martin telah menyelesaikan dua unit LM-100J dan hampir menyelesaikan tiga lainnya.

Baca juga: 
AU Perancis Terima C-130J Super Hercules Kedua dari Lockheed Martin
TNI AU Beri Sinyal Kuat Pengadaan 5 C-130J Super Hercules

Pihak pabrikan mengklaim jika LM-100J berbeda dalam beberapa hal dari C-130J. Paling utama adalah karena peralatan militer dihapus.

Versi sipil ini memiliki muatan lebih besar daripada militer, rem karbon, radar cuaca Honeywell RDR-4000, dan teknologi satcomm dari Inmarsat SwiftBroadband. Sistem manajemen penerbangan dari General Electric, mirip dengan yang dipasang di Boeing 737.

Untuk misi pemadam kebakaran, LM-100J sedang diusulkan hadir dalam dua sistem, yang keduanya memiliki tangki internal roll-on / roll-off sehingga pesawat dapat digunakan untuk misi lain ketika tidak terlibat dalam operasi pemadam kebakaran.

Sistem kedua yang ditawarkan lebih sederhana, yaitu dengan memakai sistem pemadam kebakaran udara modular (MAFFS) II. Sistem ini menawarkan kapasitas 13.250 liter (3.500-galon). MAFFS II sendiri sudah digunakan pada  C-130J Hercules milik AU AS.

FireHerc bisa juga membawa sistem pengiriman udara lewat Coulson Aviation Retardant System (RADS). Dengan muatan 15.140 liter (4.000 galon) air, sistem ini memiliki kapasitas yang lebih tinggi daripada MAFFS II.

RADS dapat digunakan dari ketinggian yang lebih tinggi daripada MAFFS II dan memberikan pola cakupan pemadaman yang lebih tepat. Namun, sistem ini membutuhkan beberapa modifikasi airframe karena air dikeluarkan lewat sebuah port di bawah pesawat.

LM-100J sangat lincah pada level rendah dan memiliki margin daya yang cukup besar. Kinerja pesawat pada tingkat rendah dalam kondisi panas dan tinggi membuat LM-100J memenuhi persyaratan misi pemadam kebakaran.

Sementara itu, Lockheed Martin sedang mengeksplorasi teknologi yang akan memungkinkan LM-100J untuk melawan kebakaran di malam hari. Inilah yang diklaim menjadi kekuatan utamanya karena operasi pemadaman kebakaran malam hari saat ini tidak mampu dilakukan oleh tanker sayap tetap.

Perusahaan ini sedang memeriksa sistem pencitraan inframerah dengan sensor yang terletak di sekitar badan pesawat, menyatu dengan data dari sistem lain seperti radar gelombang milimeter. (IAN)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *