Produksi 18 Super Hornet untuk AL AS, Boeing Dapat Siraman 862,2 Juta Dolar

Super HornetUS Navy

ANGKASAREVIEW.COM – Pabrik Boeing kembali mendapat siraman fulus sebesar 862,2 juta dolar AS. Kali ini dana didapat dari Komando Sistem Udara Angkatan Laut Amerika Serikat (US Naval Air System Command) untuk pembuatan 18 F/A-18E/F Super Hornet terdiri dari 15 F/A-18E dan 3 F/A-18F.

Dijadwalkan, keseluruhan pesawat dapat diselesaikan pengerjaannya pada Juni 2020.

F/A-18E/F Super Hornet merupakan jet tempur multiperan berbasis di kapal induk penerus keluarga Hornet. Pesawat yang mengudara perdana pada 29 November 1995 ini beroperasi penuh pada 2001 dan masuk gelanggang perang pertama kali pada November 2002.

Boeing kini mengembangkan Super Hornet Block III untuk menjadi tulang punggung kekuatan armada udara kapal induk AL AS. Pesawat ini mampu menjalankan beragam misi, mulai dari pertempuran udara, penyerangan siang maupun malam hari, pengawalan udara, dukungan udara dekat, penekanan pertahanan udara musuh, penyerangan maritim, pengintaian, kendali udara depan, hingga fungsi sebagai tanker udara.

Proses modernisasi Super Hornet ke dalam Block III dilakukan Boeing sejak Maret tahun ini. Melalui program tersebut, masa pakai Super Hornet lama bertambah dari 6.000 jam terbang menjadi 9.000 jam terbang.

Sejauh ini Super Hornet baru digunakan oleh dua negara, yaitu di Angkatan Laut AL AS (US NAvy) dan Angkatan Udara Australia (RAAF).

(RON)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *