Korea Selatan Butuh 41 Heli Latih Baru, Bell dan Leonardo Bersaing Tawarkan Produk Andalan

Bell

ANGKASAREVIEW.COM – Korea Selatan tengah mencari helikopter latih baru guna menggantikan armada MD 500 buatan Amerika Serikat yang telah mengabdi lebih dari 30 tahun di Angkatan Bersenjata Negeri Ginseng.

Sebanyak 41 helikopter latih dibutuhkan untuk digunkanan oleh Angkatan Udara (ROKAF) dan Angkatan Laut (ROKN). Tender pengadaan heli latih dengan nama proyek TH-X senilai 155 juta dolar AS itu sebenarnya telah dibuka sejak November 2015, namun masih terkendala masalah harga yang belum sesuai.

Juru Bicara Badan Program Pengadaan Pertahanan (DAPA) Kang Hwan-seok dikutip Defense News menyatakan, tahun lalu proses seleksi terhadap sejumlah helikopter telah dilakukan namun kemudian ditunda.

“Kami akan memulai lagi dengan membuka tender baru,” ujarnya.

Kang tidak menampik apabila masalah harga menjadi isu penting. Tetapi, lanjutnya, ada sejumlah hal lain yang juga menyebabkan penundaan proses seleksi itu.

“Kami akan layangkan request for proposals baru kepada para pabrikan antara bulan Juni dan Juli tahun ini,” paparnya.

PZL Swidnik

Dua pabrikan pesawat, Bell dan Leonardo, sebelumnya telah menawarkan produk andalan masing-masing kepada Seoul. Bell menawarkan heli ringan mesin tunggal terbaru Bell 505 Jet Ranger X. Heli ini terbilang masih gres karena penerbangan perdananya baru dilaksanakan pada November 2012 dan mulai digunakan oleh operator sejak 2017..

Sementara Leonardo yang menggandengan PZL Swidnik dari Polandia yang juga perusahaan subsidernya, menawarkan heli ringan mesin tunggal SW-4. Heli dengan nama Puszczyk (burung hantu kuning kecoklatan) ini telah digunakan oleh Polisi Polandia sejak 2002.

RONI SONTANI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *