Jelang Latihan PPRC TNI, Kasdivif 3 Kostrad Cek Kesiapan Yonif Para Raider 431

kostradPen Kostrad

ANGKASAREVIEW.COM – Bertempat di lapangan Triasa, Kepala Staf Divisi Infanteri 3 (Kasdivif 3) Kostrad Kolonel Inf. Damardi Dwi memeriksa kesiapan Batalyon Infanteri (Yonif) Para Raider 431/SSP yang ke depan akan mengikuti latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI, Sabtu (5/5/2018).

Tak memeriksa kesiapan personel sendirian, Damardi didampingi Kolonel Inf Amrizar selaku pengawas PPRC TNI dari Kodiklat TNI beserta dengan para Asisten Kasdif 3 Kostrad.

Rombongan peninjau pun disambut Komandan Brigif Para Raider 3 Kostrad Kolonel Inf. Josep Tanada Sidabutar didampingi Kas Brigif Para Raider 3 Kostrad Letkol Inf. Susilo dan Dan Yonif Para Raider 431 Kostrad Mayor Inf. A.A. Gede Rama.

Pengecekan ini dilaksanakan untuk memastikan kesiapan satuan dalam melaksanakan kegiatan PPRC TNI. Meraka akan diterjunkan di Pulau Selaru pada tanggal 12 Mei 2018 dengan kekuatan sebanyak 108 personil dari Yonif Para Raider 431/SSP.

Latihan PPRC TNI ini bertujuan untuk melatih para prajurit dari berbagai unsur dalam tindakan reaksi cepat terhadap berbagai ancaman nyata yang mungkin terjadi. Kegiatan ini juga untuk melatih para prajurit TNI untuk menangkal, menindak awal dan menghancurkan kekuatan musuh yang mengancam NKRI.

Pasukan inti adalah satuan yang memiliki kemampuan terjun, sehingga dapat secepat mungkin menguasai medan operasi di manapun, kapanpun dan dalam kondisi apapun.

Baca Juga:

Latihan Mako PPRC TNI, Medium Mengasah Kemampuan Reaksi Cepat Tiga Matra TNI

Aksi Terjun HALO dan HAHO dalam Rangkaian PPRC TNI

Sebagai satuan yang memiliki kemampuan lintas udara (linud), Yonif Para Raider 431 Kostrad pun perlu adanya kesiapan khusus sebelum pelaksanaan latihan PPRC TNI.

Kasdivif 1 Kostrad menegaskan, ” Dalam pelaksanaan kegiatan latihan ini prajurit tetap menjaga dan menghormati adat dan istiadat serta jangan takabur dalam pelaksanaan kegiatan”.

Latihan PPRC TNI merupakan latihan yang dilaksanakan berdasarkan kontijensi yang memiliki tujuan multi fungsi terhadap sasaran strategis terpilih. Di antaranya adalah penguasaan kembali obyek vital nasional seperti kilang minyak dan kawasan industri strategis; pembebasan sandera; dan penanganan terorisme.

Tantangan latihan PPRC TNI kali ini adalah tempat latihan baru dan merupakan pulau terluar Indonesia yang terletak di Laut Timor, tentunya para prajurit harus dengan cepat untuk bisa menguasai medan tersebut.

Masalah yang akan dihadapi di medan baru tersebut adalah banyaknya hewan buas seperti Buaya. Selain  itu, air juga menjadi permasalahan dan tantangan dari pulau yang secara administratif masuk di wilayah Kabupaten Maluku Tenggara Barat tersebut. (ERY)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *