IXI DRONEKILLER, Senjata Anti-Drone Incaran Marinir AS

IXI Technology

ANGKASAREVIEW.COM – Penggunaan senjata jinjing anti-drone mulai jamak digunakan terutama oleh institusi keamanan seperti Kepolisian, Satuan Keamanan Bandara, juga Pasukan Pengamanan Presiden. Namun hal ini masih asing untuk dipakai satuan tempur militer di lapangan atau digunakan dalam medan tempur.

Baru-baru ini, tepatnya dalam ajang Naval Technology Exercise 2018 (ANTX-18) yang berlangsung di Base Camp Marinir AS Pendleton, California pada 21 Maret 2018 dipamerkan sebuah senjata antipesawat tanpa awak tersebut. Dalam kesempatan itu Korps Marinir AS mulai tertarik dan menguji senjata anti-drone buatan IXI Technology Electronic Warfare.

Tampilan senjata yang dinamai DRONEKILLER ini terlihat unik, lebih menyerupai senapan serbu model bullpup. Desain hand grip-nya bahkan menyerupai SMG P90 buatan FN Herstal. Bak senapan serbu, DRONEKILLER  juga dilengkapi dengan picatinny rail di bagian atas dan bawahnya.

Dalam perannya di tangan pasukan militer, DRONEKILLER didapuk untuk menjatuhkan (menghilangkan kendali) drone yang digunakan pejuang musuh baik untuk pengintaian atau serangan langsung seperti menjatuhkan granat, bom, dan alat peledak improvisasi (IED).

IXI Technology

Dimensinya kompak dan ringan, panjangnya 61 cm, tinggi 24 cm, lebar 10 cm dan berat hampir 6 kg. Memudahkannya untuk dibawa oleh seorang prajurit ke luar masuk rantis ringan atau naik turun helikopter. Selain untuk pasukan serbu, DRONEKILLER bisa digunakan oleh pasukan penjaga pos pemeriksaan terdepan di wilayah tapal batas.

Dalam pemakaiannya, DRONEKILLER bisa mengacaukan (jamming) drone hingga jarak 1.000 meter. Namun jarak tembak pandangan langsung efektifnya hanya 400 meter. Drone yang terkena ‘tembak’ dalam hitungan 10 sampai 15 detik akan jatuh ke bawah atau melarikan diri ke pemiliknya.

Menggunakan kekuatan frekuensi radio (RF) untuk mengganggu perintah drone yang beroperasi pada frekwensi 426-445 MHz, 902-928 MHz, 2400-4483 MHz, 5725-5850 MHz serta GPS/GLONASS L1 & L2 band, dengan teknik interupsi komunikasi data FCC-compliant. Bisa dioperasikan dalam suhu udara –20 sampi + 40 derajat Celcius.

IXI Technology

Dilengkapi dengan baterai lithium-ion yang dapat berjalan selama 8 jam dalam mode siaga atau dapat terus menyala selama 45 menit. Daya nominalnya adalah 145 watt/jam. Baterainya dapat diisi ulang dari berbagai sumber, termasuk titik daya 12V pada kendaraan penumpang.

DRONEKILLER  sendiri sebelum resmi menjadi milik IXI Technology Inc. (induk IXI Technology Electronic Warfare), mulanya dikembangkangkan oleh Icarus Technologies Inc., namun seluruh sahamnya telah dibeli sejak September 2017 lalu. Pengguna pertamanya adalah FBI dan Biro Penegakan Khusus Departemen Kepolisian Los Angeles pada awal Januari 2017.

Selanjutnya senjata anti drone seharga 27.500 Dollar AS ini dipinang oleh satuan keamanan lainnya seperti diantaranya Tim SWAT, Operasi Khusus Patroli Perbatasan, Unit Intelijen Patroli Perbatasan, Biro Penegakan Khusus Sheriff, serta Pemadam Kebakaran dan Departemen Kehutanan & Perlindungan Kebakaran dari berbagai negara Bagian. RANGGA BASWARA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *