Boeing Disiram Rp 53 Triliun untuk Air Force One Baru

USMC/CPL Roman Gray

ANGKASAREVIEW.COM – Pemerintah Amerika Serikat (AS) akhirnya memberikan suara soal pengadaan pesawat kepresidenan untuk Donald Trump yang baru. Tak cuma satu, Gedung Putih berniat memesan dua unit sekaligus.

Seperti dikabarkan oleh CNBC, pemerintah Donald Trump dan Boeing sebagai produsen Airforce One mencapai kesepakatan di angka 3,9 miliar dolar AS, atau sekitar Rp 53,4 triliun untuk dua unit Boeing 747.

“Presiden telah mencapai kesepakatan informal untuk memastikan harga kontrak pada program pengadaan pesawat kepresidenan yang baru,” ujar Juru Bicara Gedung Putih, Selasa (27/2/2018).

Baca juga:
Boeing 737 MAX 9 Dapat Sertifikasi FAA, Siap Dikirimkan kepada Lion Air
Kebutuhan Pesawat MPA Meningkat, Boeing Hadirkan Poseidon di Singapore Airshow

Harga tersebut didapat setelah pihaknya melakukan negosiasi dengan Boeing. Gedung Putih mengklaim, hasil negosiasi itu telah menghemat anggaran pemerintah hingga 1,4 miliar dolar AS.

Potongan harga yang lumayan besar itu didapat lantaran Boeing sebelumnya gagal dalam mengamankan kesepakatan pembelian pesawat kepresidenan untuk Rusia.

Awalnya, dua unit pesawat Boeing 747-8 itu akan dibeli oleh Transaero, sebuah maskapai asal Rusia yang mengoperasikan pesawat kepresidenan. Namun, di tengah jalan Transaero keburu gulung tikar sehingga pesawat batal dikirim.

Sambil menunggu pembeli baru, Boeing menyimpan 747-8 itu di kawasan Mojave, AS hingga akhirnya Presiden Trump sepakat untuk memboyongnya.

Selain pengadaan dua unit Air Force One, dalam kesepakatan yang sama juga tertulis Boeing akan membangun fasilitas hanggar dan fasilitas pendukung lainnya.

Namun menurut analis pertahanan Richard Aboulafia dari Teal Group, harga pesawat sendiri sebenarnya hanya 1/5 dari total nilai kontrak.

Sebagian besar dari harga itu akan digunakan untuk membangun sistem komunikasi dan keamanan dari Air Force One.

“Untuk pesawat hanya sebagian kecil dari total harga,” ujarnya.

Presiden Trump sendiri sempat menarik ulur rencana pengadaan pesawat baru tersebut.

Tahun 2016 lalu, Boeing telah melakukan penawaran namun menurut Trump harga yang disodorkan Boeing masih terlalu mahal. (IAN)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *