China Rancang Model Pesawat Hipersonik, Beijing-New York Cuma 2 Jam

SCMP

ANGKASAREVIEW. COM – Para peneliti China saat ini tengah berkutat pada suatu rancangan model pesawat hipersonik. Dengan menggunakan pesawat ini nantinya, jarak 11.000 km Beijing – New York dapat ditempuh dalam waktu dua jam saja. Padahal, dengan pesawat jet komersial saat ini dibutuhkan waktu penerbangan 14 jam guna menghubungkan kedua kota di dua benua berbeda itu.

Namanya sebuah khayalan, para peneliti di Akademi Ilmu Pengetahuan China di Beijing itu membayangkan, pesawat ultra-fast plane yang mereka beri nama I-plane ini dapat membawa lusinan penumpang dan sekian ton kargo dalam penerbangannya kelak.

Berdasar hasil pengujian di laboratorium terowongan angin, model I-plane dapat melaju pada kecepatan 6.000 km/jam (3.700 mph) atau mendekati lima kali kecepatan suara (1.235 km/jam).

Angka yang cukup fantastis. Bahkan saat mereka menggenjot lagi uji coba untuk mendapatkan tujuh kali kecepatan suara, I-plane masih menunjukkan performa yang baik hingga kecepatan 8.600 km/jam dengan angka hambatan (drag) yang kecil dan tingkat angkatan (lift) yang tinggi.

Dikutip dari SCMP, Ketua Tim Peneliti Cui Kai mengatakan, apa yang ia lakukan bersama timnya di Key Laboratory of High Temperature Gas Dynamics itu sepenuhnya adalah sebuah karya riset. Bahkan Cui pun memublikasikan penelitian ini dalam jurnal Physics, Mechanics, and Astronomy yang diterbikan oleh Scienece China Press.

SCMP

Bila diperhatikan, rancangan model I-plane yang dibuat ini memang tidak lazim dibandingkan desain pesawat supersonik dari negara lain yang sudah pernah dibuat atau terpublikasikan selama ini.

Pesawat menggunakan model sayap tumpuk dengan desain berbeda. Penggunaan sayap ganda ini nyatanya mampu mengantarkan model ini pada kecepatan laju hipersonik. Penggunaan sayap tumpuk dapat mengurangi tingkat turbulensi dan drag seiring bertambahnya lift secara akumulasi.

Lalu bagaimana dengan kapasitas angkut pesawat ini bila dijadikan platform pesawat komersial?

Studi lain menerangkan, kemampuan gaya angkat dari model sayap seperti ini adalah 25% dari pesawat komersial berukuran sama. Artinya, bila I-plane berukuran sekelas B737, maka pesawat hipersonik ini hanya dapat membawa 50 penumpang atau 5 ton kargo.

Cui dan timnya tidak mengomentari pendapat itu. Lagi pula, konseptual pesawat hipersonik sampai saat ini masih menemui banyak kendala untuk direalisasikan. Dan, dari semua konsep pesawat hipersonik di seluruh dunia, memang tidak yang menyertakan orang sebagai penumpang pesawat model ini. RONI SONTANI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *