Ini Cara Unik AirAsia untuk Penerbangan ke Aceh

AirAsia

ANGKASAREVIEW.COM – Beberapa hari lalu Bupati Aceh Besar Mawardi Ali menyurati seluruh maskapai agar mengharuskan awak kabin wanitanya dengan busana muslimah saat terbang ke Aceh. Menanggapi aturan tersebut, AirAsia sebagai salah satu maskapai yang terbang ke Bandara Sultan Iskandar Muda punya cara sendiri untuk menyiasatinya.

Maskapai penerbangan asal Malaysia itu memutuskan hanya menggunakan awak kabin pria, alias pramugara, dalam seluruh penerbangan ke Aceh.

Baca juga:
Bupati Aceh Besar Minta Pramugari yang Terbang ke Aceh Berbusana Muslimah
Jaga Wilayah Barat, TNI AU Siagakan Pesawat Tempur di Banda Aceh

“AirAsia mengakui peraturan yang diberlakukan di Aceh. Kami berkomitmen agar penerbangan kami sesuai dengan peraturan yang berlaku,” usai seorang pejabat di AirAsia seperti dilansir oleh The Star, Kamis (1/2).

Senada dengan AirAsia, Firefly, maskapai berbiaya murah dari Malaysia juga berencana hanya menggunakan pramugara dalam penerbangannya ke Aceh.  Ignatius Ong, Kepala Eksekutif Firefly menambahkan, pihaknya juga tengah mempertimbangkan untuk membuat busana tambahan sebagai pelapis bagi awak kabin wanita.

“Kami masih melihat situasi, jadi tidak ada keputusan konkret yang dibuat,” katanya.

Dalam surat tertanggal 31 Januari 2018 itu, otoritas Aceh juga menyebutkan akan menyiagakan Polisi Pamong Praja dan Polisi Syariah di Bandara Sultan Iskandar Muda. Apabila ada awak kabin yang tidak mengenakan busana sesuai aturan, Polisi Syariah akan memberikan jilbab dan sarung kepada awak kabin.

Mawardi menegaskan, peraturan busana sesuai syariat itu merupakan turunan dari peraturan dasar Qanun Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam nomor 11 tahun 2002 yang berisi tentang pelaksanaan Syariat Islam di bidang Aqidah, Ibadah, dan Syiar Islam. (IAN)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *