ANGKASAREVIEW.COM – Departemen Pertahanan Amerika Serikat menolak paket pesawat tempur F-35 yang dikirim pada periode 21 September – 20 Oktober pasca ditemukannya korosi yang melebihi batas teknis pada bagian pengunci antara lapisan luar pesawat dengan rangka. Demikian dikemukakan pejabat pemerintahan AS dan Lockheed Martin, Rabu (1/11) lalu.
“Seluruh pengiriman F-35 kepada pelanggan kami untuk sementara dihentikan oleh Kantor Program Bersama dari 21 September hingga 20 Oktober,” ungkap Lockheed Martin dalam sebuah keterangan yang dilayangkan.
Lockheed Martin telah mengirim 46 unit pesawat tempur F-35 ke Pentagon pada tahun 2016 dan berharap akan mengirimkan lagi lebih dari 66 unit pesawat pada tahun 2017.
Dengan adanya temuan tersebut, Pentagon mengatakan bahwa jeda pengiriman yang dilakukan tidak akan memengaruhi jumlah pengiriman F-35 yang diterima tahun ini. Ditambahkan, masalah tersebut butuh penanganan lebih lanjut guna mencegah korosi di kemudian hari.
“Bagaimanapun, hal tersebut tidak menimbulkan risiko penerbangan terhadap armada F-35 atau memengaruhi operasi yang saat ini dilakukan,” imbuh pejabat Pentagon.
Selama ini F-35 kerap didera masalah. Korosi hanyalah satu dari banyak permasalahan yang telah mengganggu penempur siluman ini. Sebelumnya, juga terdapat berbagai permasalahan lainnya seperti kebakaran mesin, helm yang tidak aman karena bisa mematahkan leher pilot, pilot mengalami hipoksia, kursi ejeksi yang cacat, dan pesawat tidak mampu terbang ketika melewati badai petir.
Pada September 2016 Angkatan Udara AS juga pernah mengumumkan bahwa lapisan penyekat tanki bahan bakar F-35 mengelupas dan rontok.