Sukses Jadi Pangkohanudnas, Yuyu Sutisna Dipromosikan Jabat Wakil KSAU

Kohanudnas

ANGKASAREVIEW.COM – Marsekal Muda TNI Yuyu Sutisna, S.E, M.M kelahiran Cicalengka, Bandung 10 Juni 1962 yang saat ini menjabat sebagai Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional (Pangkohanudnas) mendapat promosi jabatan menjadi Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakil KSAU – istilah di TNI/TNI AU Wakasau).

Hal ini tertuang dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/836/X/2017 yang ditandatangani Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo pada 27 Oktober 2017 lalu.

Yuyu Sutisna mengawali karier di TNI AU selepas lulus dari Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 1986. Ia kemudian menjadi penerbang tempur di F-5E/F Tiger II Skadron Udara 14 dan bahkan menjadi komandan di skadron yang berada di Lanud Iswahjudi, Madiun tersebut.

Letkol Pnb Yuyu “Lion” Sutisna juga menjadi salah satu penerbang F-5E/F TNI AU yang berhasil menorehkan 2.000 jam terbang di pesawat buru sergap buatan Northrop Amerika Serikat itu.

Jabatan lain yang diemban selepas meninggalkan skadron tempur adalah Pabandyaops Kaskohanudnas, Atase Pertahanan RI di Washington DC, Asops Kaskohanudnas, Pangkosekhanudnas III Medan, Komandan Lanud Iswahjudi, Kepala Staf Koopsau I, Wakil Asisten Operasi Kasau, Stafsus Kasau, Panglima Komando Operasional Angkatan Udara I, dan Panglima Kohanudnas.

Yuyu merupakan salah satu perwira TNI AU yang dikader sejak awal karena kapabilitas dan dedikasi pengabdiannya yang sangat baik terhadap TNI AU/TNI. Perwira tinggi yang murah senyum ini memiliki wawasan yang luas dan ketegasan dalam bekerja.

Keberhasilan memimpin setiap satuan dicapai dengan zero accident. Saat menjadi Pangkoopsau I, Yuyu juga sukses memimpin pelaksanaan Latihan Puncak TNI AU Angkasa Yudha yang dikemas menjadi Fire Power Demo di Natuna pada Oktober 2016. Acara tersebut disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo.

Saat memimpin Kohanudnas, suami dari Ayuning Dewanti dan ayah tiga anak ini, juga bersikap tegas dalam menegakkan hukum di udara demi menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah udara nasional Indonesia.

Koordinasi yang baik dibangun Kohanudnas dengan Perum LPPNPI (Airnav Indonesia) sehingga potensi-potensi terjadinya pelanggaran udara di wilayah udara NKRI dapat dicegah sebelum terlaksana. Hasilnya, jumlah pelanggaran udara di wilayah udara nasional pun dapat ditekan dan menurun drastis dalam dua tahun terakhir.

Dalam perbincangan dengan AngkasaReview beberapa waktu lalu, Pak Yuyu mengatakan, dalam menjalankan tugas ia selalu berpedoman untuk memberikan hasil terbaik.

Utuk mencapai hal itu, koordinasi dan pemantauan langsung ke jajaran di bawah adalah salah satu hal yang selalu ia lakukan.

“Saya pantau terus pelaksanaan kerja, agar tidak ada yang missed,” ujarnya. RONI SONTANI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *